Ikan patin yang banyak dibudidayakan saat dikenal dengan
nama latin Pangasius sutchi. Ikan ini merupakan salah satu hasil perikanan perairan umum yang besar
potensinya untuk dikembangkan.
Secara tradisional ikan patin telah diolah menjadi produk
asap. Data dari dinas perikanan provinsi Sumatera Selatan tahun 1998
menyebutkan bahwa jumlah total produksi 3.054.3 ton ikan patin, telah
dihasilkan sebanyak 506.9 ton ikan asap. Dengan perkiraan rendemen sebesar 40%
maka dari jumlah hasil produksi ikan patin, sebagian besar (45.9%) diserap
untuk produksi ikan asap.
PENANGANAN DAN CARA MEMATIKAN
IKAN
Pada pengolahan semua produk perikanan masuk pembuatan
bakso dan sosis, bahan mentah harus betul-betul segar agar diperoleh produk
akhir yang bermutu tinggi untuk memperoleh bahan ikan yang bermutu tinggi,
penanganan ikan basah harus dimulai segera setelah ikan diangkat dari air saat
hidupnya dengan perlakuan suhu rendah. Ikan yang masih hidup dimatikan dengan
direndamnya dalam air es/dingin selama 10 menit.
Ikan harus disiangi segera mungkin setelah ikan mati
karena apabila darahnya mulai keluar, maka daging akan mengalami diskolorasi
(perubahan warna) sehingga akan mempengaruhi kesegaran ikan tersebut.
PENYIANGAN DAN PREPARASI
Pada pembuatan ikan patin asap, selain mutu kesegarannya
hal lain yang perlu dipertimbangkan adalah keseragaman ukuran. Hal ini
dimaksudkan agar pada proses pengasapan berlangsung pada waktu dan pola yang
sama. Penyiangan ikan patin yang akan digunakan sebagai bahan baku ikan asap
dilakukan dengan cara membuang isi perutnya saja tanpa membuang kepalanya.
Untuk ukuran ikan yang kecil tidak dilakukan pembelahan, tetapi bila ukurannya
cukup besar maka dilakukan pembelahan. Pembelahan ini dapat dilakukan melalui
bagian ekor kearah perut atau kearah punggung, sesuai dengan bentuk yang
diinginkan. Setelah penyiangan sesegera mungkin dilakukan pencucian, untuk
menghilangkan kotoran dan darah ikan.
PROSES PEMBUATAN IKAN ASAP
Pada pengolahan ikan asap, selain ikan sebagai bahan
baku, hanya diperlukan larutan garam 2,5%, sabut serta tempurung kelapa.
Sedangkan peralatan yang diperlukan antara lain pisau, panci atau baskom, tali,
lidi, rak serta rumah pengasap.
Tahapan proses pengasapan ikan patin adalah sebagai berikut;
- Perendaman dengan larutan garam 2,5%
ikan bersih yang telah
dibelah ditiriskan terlebih dahulu, selanjutnya ikan dimasukkan ke dalam
larutan garam sambil sesekali di aduk dan dibiarkan terendam dalam larutan
tersebut selama 30 menit. Proses perendaman ini bertujuan untuk mencuci
noda-noda darah yang mengotori permukaan daging ikan. Setelah perendaman ini
ikan di angkat dan dicuci kembali.
- Penyusunan ikan pada rak pengasap
sebelum dimasukkan kedalam
rumah pengasap, ikan patin diikat pada ekornya dengan menggunakan tali dan
disusun tergantung pada rak alat pengasap. Untuk mencegah terlipatnya belahan
ikan selama pengasapan, pada bagian rongga perut diletakkan lidi secara
melintang.
- Pengasapan
Setelah almari asap disiapkan
dengan membakar sabuk dan tempurung kelapa dan dihasilkan asap yang tebal, ikan
yang tergantung pada rak pengasap dimasukkan kedalam almari pengasap.
Lama proses pengasapan
tergantung ikan, untuk ikan patin ukuran 4-5 ekor per/kg dibutuhkan waktu 10
jam proses pengasapan. Proses pengasapan ini dilakukan dengan mengikuti
tahapan-tahapan sebagai berikut:
·
tahap pertama, ikan patin
diasap dengan suhu yang diatur antara 35-550 dengan intensitas cukup
tebal. Tahap ini berlangsung selama 2 jam.
·
Tahap kedua, suhu dinaikan
antara 55-750C dengan intensitas asap tebal. Pada tahap ini
pengasapan berlangsung selama 8 jam dan setiap 2 jam dilakukan penggeseran
letak rak. Rak paling atas turun ke posisi paling bawah, rak nomer dua naik ke
posisi paling atas dan seterusnya.
·
Tahap ketiga, nayala api
diperbesar sehingga suhu naik dan diatur sekitar 75-900C, dengan
intensitas asap tipis. Tahap ini berlangsung selama 2 jam. Setelah tahap ini
berakhir maka bara api yang ada dalam tungku dikeluarkan dan dibiarkan hingga
dingin.
Pada akhirnya proses pengasapan ini, ikan patin terlihat
berwarna coklat keemasan, berbau asap tajam dan sukup kering dengan tekstur
yang padat. Ikan asap dengan spesifikasi di atas siap untuk disajikan.
- Penyajian
Pada umumnya, ikan asap
disajikan dalam bentuk masakan seperti mangut, oseng dsb. Meskipun demikian
ikan asap juga dapat dinikmati langsung dengan dilengkapi sambal.
5. Skema pembuatan ikan patin asap
Ikan
Patin ......... Disiangi ............isi perut
Segar
Ditiriskan
Direndam (30 menit) Dalam lar. Garam 25%
Dicuci, ditiriskan
Digantung pada rak pengasap
Diasap selama 10 jam
Dibiarkan hingga dingin
IKAN PATIN ASAP
Sumber: Pusat Riset Pengolahan Produk Sosial Ekonomi, DKP
Dalam satu kilo ikan basah, sesudah di asap bisa jadi brapa kilo ya?
BalasHapus