Ikan merupakan salah satu bahan makanan berprotein tinggi, ikan mempunyai peranan yang sangat dominan, karena secara nasional baik produksi maupun konsumsi hasil perikanan sangat tinggi. Tetapi ikan adalah bahan pangan yang mudah rusak, sehingga sering terjadi kemunduran mutu produk dan harga jual. Tingginya tingkat konsumsi ikan di Indonesia, yang diiringi dengan besarnya produksi budidaya ikan, perlu diimbangi dengan pengolahan dan pengemasan produk perikanan.
Pengemasan bertujuan untuk melindungi produk, penyimpanan, informasi dan promosi produk serta pelayanan kepada konsumen. Pengemasan produk perikanan ini sejalan dengan factor kunci dalam konsep industrialisasi perikanan yaitu peningkatan nilai tambah (value added), efesiensi dan daya saing (bargaining position), dimana ke-tiga factor tersebut akan mampu mendorong terciptanya iklim usaha yang positif sebagai upaya dalam meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat.
Menurut Undang – Undang Nomor 7 Tahun 1996 tentang Pangan, hal yang wajib disampaikan dalam kemasan pangan antara lain :
1. Ijin edar
2. Merek dagang
3. Nama produk
4. Daftar bahan yang digunakan atau komposisi
5. Berat/isi
6. Nama dan alamat yang memproduksi
7. Tanggal, bulan dan tahun kadaluarsa
8. Keterangan tentang halal
Secara umum di Indonesia, beberapa keterangan lain yang sebaiknyaadadalamkemasan :
- Petunjuk penyimpanan
- Petunjuk penggunaan
- Nilai gizi
- Pernyataan khusus (susu, babi, makanan bayi, pemanis buatan, pengganti asi, bahan tambahan, bahan iradiasi)
- Klaim diusahakan sedekat mungkin dengan fakta untuk menjaga integritas brand
- Barcode
Kemasan sebagai bahan pelindung dan pembatas terhadap lingkungan dapat membantu melindungi mutu produk selama distribusi, menambah ketertarikan konsumen terhadap produk (tampilan fisik), dan mempermudah pemberian informasi mengenai produk. Kemasan yang langsung berhubungan dengan produk disebut sebagai kemasan primer.
Ada berbagai jenis kemasan yaitu dari kertas (termasuk karton), plastik, metal seperti aluminium atau stainless steel, komposit (campuran), dan foil berupa lapisan tipis baik dari metal seperti aluminium atau plastik. Dari berbagai jenis kemasan tersebut plastik semakin mendominasi karena dapat dibentuk dalam berbagai ukuran dan bentuk sesuai kebutuhan, ringan, kuat sekaligus fleksibel.
Kemasan primer untuk produk ikan ditentukan oleh jenis produk yang hendak dikemas. Kemasan untuk ikan curah berbeda dengan ikan di tingkat eceran. Untuk ikan segar curah, kemasan berupa wadah yang terbuat dari plastik Polyetilen (HDPE) densitas tinggi memberikan berbagai kemudahan yaitu kuat sekaligus ringan, mudah dibersihkan dan tahan terhadap bahan-bahan kimia. HDPE dapat dipakai untuk mengemas beragam bobot ikan beserta es untuk pendingin untuk jarak distribusi yang cukup jauh. Untuk ikan bentuk fillet yang dikemas dalam wadah PE, harus disusun dengan tumpukan tipis dan diberi pembatas plastik. Kemasan dari plastik polystiren sulit dibersihkan dan dipakai ulang, sedangkan stirofoam memiliki kelemahan tidak kuat dan mudah pecah.
Referensi :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar