PENYAKIT ICE – ICE
Ice – ice merupakan penyakit yang banyak menyerang rumput laut. Penyakit
ini ditandai dengan timbulnya bintik/bercak-bercak merah pada sebagian yang
lama kelamaan menjadi kuning pucat dan akhirnya berangsur-angsur menjadi putih.
Thallus menjadi rapuh dan mudah putus. Gejala yang dipelihatkan adalah
pertumbuhan yang lambat, terjadinya perubahan warna menjadi pucat dan pada
beberap cabang menjadi putih, thallus menjadi putih dan membusuk.
Stress yang diakibatkan perubahan kondisi lingkungan yang mendadak yaitu
perubahan salinitas, suhu air dan intensitas cahaya, merupakan factor utama
yang memacu timbulnya penyakit ice-ice. Ketika rumput laut mengalami stress,
rumput laut (misalnya: Gracilaria,
Eucheuma atau Kappaphycus) akan
membebaskan susbtansi organik yang menyebabkan thallus berlendir dan merangsang
bakteri tumbuh melimpah di sekitarnya. Kejadian penyakit ice-ice bersifat
musiman dan menular.
Faktor predisposisi atau pemicu lain adalah serangan hama seperti ikan
baronang (siganus spp.), penyu hijau (Chelonia midas), bulu babi (Diadema sp.)
dan bintang laut (Protoneostes) menyebabkan luka pada thallus. Luka akan
memudahkan terjadinya infeksi sekunder oleh bakteri. Pertumbuhan bakteri pada
thallus akan menyebabkan bagian tersebut menjadi putih dan rapuh. Selanjutnya,
pada bagian tersebut mudah patah dan jaringan menjadi lunak yang menjadi cirri
penyakit ice-ice. Infeksi ice-ice menyerang pangkal thallus, batang dan ujung
thallus muda menyebabkan jaringan menjadi berwarna putih.
Pada umumnya penyebarannya secara vertical (dari bibit) atau horizontal
melalui perantaraan air. Infeksi akan bertambah berat akibat serangan epifit
yang menghalangi penetrasi sinar matahari sehingga tidak memungkinkan rumput
laut melakukan fotosintesa.
Bakteri yang dapat diisolasi dari rumput laut dengan
gejala ice-ice adalah Pseudoalteromonas gracilis, Pseudomonas sp., dan Vibrio
sp. Agarase dari bakteri merupakan salah satu faktor virulen yang berperan
terhadap infeksi ice-ice.
TEKNIK PENGENDALIAN
Bibit rumput laut
Kualitas bibit sangat menentukan produktivitas, kualitas
produk dan ketahanan terhadap penyakit. Penggunaan bibit unggul merupakan cara
yang sangat penting untuk pengendalian penyakit ice-ice. Philipina telah
memiliki bibit unggul yaitu Kappaphycus striatum galur saccol yang tahan
terhadap ice-ice.
Desinfeksi bibit
Desinfeksi bibit dapat dilakukan dengan cara dicelupkan
pada larutan PK (potassium permanganate)
dengan dosis 20 ppm.
Manajemen
Kesehatan Rumput Laut
A.
Lokasi
Parameter penting yang harus diperhatikan dalam pemilihan
lokasi dalam kaitannya dengan manajemen kesehatan rumput laut antara lain:
·
Suhu 20-280C dan
kecepatan arus 20-40 cm/detik
·
Dasar perairan
berkarang dan berpasir
·
Kedalaman air minimal
2 meter saat air surut terendah, maksimum 15 meter.
·
Salinitas 28-35 ppt
dengan nilai optimum adalah 33 ppt.
·
Kecerahan perairan,
sinar matahari harus dapat mencapai posisi rumput laut.
·
Lokasi bebas dari
pencemaran.
B.
Teknik Budidaya
Teknik
budidaya yang digunakan disesuaikan dengan kondisi lingkungan perairan. Pada
perairan yang relatif tenang, metode budidaya rakit, long line dan pancang
dapat diterapkan. Pada perairan yang bergelombang relative besar metode
budidaya yang tepat adalah metode kantong (metode cidaun). Pembersihan terhadap
kotoran yang melekat pada thallus dan biofouling harus dilakukan secara rutin.
Pembersihan dilakukan sesering mungkin (sebaiknya setiap hari) dengan cara
digoyang-goyang di dalam air sampai kotoran lepas.
C.
Musim Tanam
Penanaman rumput laut untuk metode rakit, long line dan
pancang sebaiknya dilakukan bukan pada musim gelombang. Untuk lokasi di pantai
barat sebuah pulau, penanaman sebaiknya dilakukan pada musim angin timur.
Sebaliknya untuk lokasi di pantai timur sebuah pulau penanaman dilakukan pada
musim angin barat. Penanaman rumput laut dengan metode kantong dapat dilakukan
sepanjang tahun dan tidak dipengaruhi oleh musim. Pada saat musim kurang baik
penanaman rumput laut hanya ditujukan untuk penyediaan bibit.
Sumber : Ditjen
Perikanan Buidaya, KKP 2011
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar