Rabu, 02 Agustus 2017

PENGENDALIAN PENYAKIT ICE – ICE PADA BUDIDAYA RUMPUT LAUT




PENYAKIT ICE – ICE
Ice – ice merupakan penyakit yang banyak menyerang rumput laut. Penyakit ini ditandai dengan timbulnya bintik/bercak-bercak merah pada sebagian yang lama kelamaan menjadi kuning pucat dan akhirnya berangsur-angsur menjadi putih. Thallus menjadi rapuh dan mudah putus. Gejala yang dipelihatkan adalah pertumbuhan yang lambat, terjadinya perubahan warna menjadi pucat dan pada beberap cabang menjadi putih, thallus menjadi putih dan membusuk.
Stress yang diakibatkan perubahan kondisi lingkungan yang mendadak yaitu perubahan salinitas, suhu air dan intensitas cahaya, merupakan factor utama yang memacu timbulnya penyakit ice-ice. Ketika rumput laut mengalami stress, rumput laut (misalnya: Gracilaria, Eucheuma atau Kappaphycus) akan membebaskan susbtansi organik yang menyebabkan thallus berlendir dan merangsang bakteri tumbuh melimpah di sekitarnya. Kejadian penyakit ice-ice bersifat musiman dan menular.
Faktor predisposisi atau pemicu lain adalah serangan hama seperti ikan baronang (siganus spp.), penyu hijau (Chelonia midas), bulu babi (Diadema sp.) dan bintang laut (Protoneostes) menyebabkan luka pada thallus. Luka akan memudahkan terjadinya infeksi sekunder oleh bakteri. Pertumbuhan bakteri pada thallus akan menyebabkan bagian tersebut menjadi putih dan rapuh. Selanjutnya, pada bagian tersebut mudah patah dan jaringan menjadi lunak yang menjadi cirri penyakit ice-ice. Infeksi ice-ice menyerang pangkal thallus, batang dan ujung thallus muda menyebabkan jaringan menjadi berwarna putih.
Pada umumnya penyebarannya secara vertical (dari bibit) atau horizontal melalui perantaraan air. Infeksi akan bertambah berat akibat serangan epifit yang menghalangi penetrasi sinar matahari sehingga tidak memungkinkan rumput laut melakukan fotosintesa.
Bakteri yang dapat diisolasi dari rumput laut dengan gejala ice-ice adalah Pseudoalteromonas gracilis, Pseudomonas sp., dan Vibrio sp. Agarase dari bakteri merupakan salah satu faktor virulen yang berperan terhadap infeksi ice-ice.
TEKNIK PENGENDALIAN
Bibit rumput laut
Kualitas bibit sangat menentukan produktivitas, kualitas produk dan ketahanan terhadap penyakit. Penggunaan bibit unggul merupakan cara yang sangat penting untuk pengendalian penyakit ice-ice. Philipina telah memiliki bibit unggul yaitu Kappaphycus striatum galur saccol yang tahan terhadap ice-ice.
Desinfeksi bibit
Desinfeksi bibit dapat dilakukan dengan cara dicelupkan pada larutan PK (potassium permanganate) dengan dosis 20 ppm.
Manajemen Kesehatan Rumput Laut
A.   Lokasi
Parameter penting yang harus diperhatikan dalam pemilihan lokasi dalam kaitannya dengan manajemen kesehatan rumput laut antara lain:


·           Suhu 20-280C dan kecepatan arus 20-40 cm/detik
·           Dasar perairan berkarang dan berpasir
·           Kedalaman air minimal 2 meter saat air surut terendah, maksimum 15 meter.
·           Salinitas 28-35 ppt dengan nilai optimum adalah 33 ppt.
·           Kecerahan perairan, sinar matahari harus dapat mencapai posisi rumput laut.
·           Lokasi bebas dari pencemaran.

B.   Teknik Budidaya
Teknik budidaya yang digunakan disesuaikan dengan kondisi lingkungan perairan. Pada perairan yang relatif tenang, metode budidaya rakit, long line dan pancang dapat diterapkan. Pada perairan yang bergelombang relative besar metode budidaya yang tepat adalah metode kantong (metode cidaun). Pembersihan terhadap kotoran yang melekat pada thallus dan biofouling harus dilakukan secara rutin. Pembersihan dilakukan sesering mungkin (sebaiknya setiap hari) dengan cara digoyang-goyang di dalam air sampai kotoran lepas.
C.    Musim Tanam
Penanaman rumput laut untuk metode rakit, long line dan pancang sebaiknya dilakukan bukan pada musim gelombang. Untuk lokasi di pantai barat sebuah pulau, penanaman sebaiknya dilakukan pada musim angin timur. Sebaliknya untuk lokasi di pantai timur sebuah pulau penanaman dilakukan pada musim angin barat. Penanaman rumput laut dengan metode kantong dapat dilakukan sepanjang tahun dan tidak dipengaruhi oleh musim. Pada saat musim kurang baik penanaman rumput laut hanya ditujukan untuk penyediaan bibit.

Sumber : Ditjen Perikanan Buidaya, KKP 2011
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

  MENGENAL IKAN SCORPION Mengingat permintaan ikan hias dari tahun ketahun terus meningkat, maka Ikan  Skorpion Volitan (Pterois ...