Rabu, 09 Agustus 2017

TEKNIK BUDIDAYA KUDA LAUT (Hippocampus spp)




PENDAHULUAN
Di Indonesia kuda laut dikenal dengan nama tangkur kuda. Ikan ini sangat unik karena mempunyai morfologi yang berbeda dibandingkan dengan ikan-ikan lain. Disamping bentuk morfologinya yang khas yaitu bentuk kepalanya menyerupai kepala kuda ikan jantan mempunyai kantung pengeraman telur yang tidak di jumpai pada jenis ikan yang lain.

Namun, ada beberapa kasus kematian pada tiap spesies yang menyebabkan kondisi tubuh ikan melemah antara lain cara perawatan yang kurang baik, pemberian pakan yang tidak mencukupi atau komposisi pakan yang tidak baik. Pengendalian penyakit ikan akan semakin penting dibandingkan sebelumnya karena usaha budidaya akan menguntungkan bila penyakit ikan dikendalikan.

DESKRIPSI KUDA LAUT
Morfologi Kuda Laut

Kuda laut merupakan anggota genus Hippocampus spp merupakan salah satu dari 35 spesies anggota famili Syngnathidae dan ordo Gasterosteiformes. Taksonomi kuda laut menurut Bortondan Maurice (1983) sebagai berikut :         

§  Philum           : Chordata

§  Sub Phylum    : Vertebrata

§  Sub Kelas      : Teleostomi

§  Ordo             : Gasterosteiformes

§  Famili            : Syngnathidae

§  Genus           : Hippocampus

§  Spesies         : Hippocampus spp

Kuda laut mempunyai ciri-ciri, tubuh agak pipih dan melengkung, sepanjang permukaan perut kasar mempunyai moncong. Ekor lebih panjang dari pada kepala dan tubuh serta dapat memegang. Mata kecil, sirip dada pendek dan lebar. Sirip punggung cukup besar, kepala mempunyai mahkota. Sirip ekor tidak ada dan ekor prehenslide (dapat dilipat) yang berguna untuk berpegangan. Pada kuda laut jantan mempunyai kantung pengeraman yang terletak dibawah perut. Seluruh tubuh terbungkus dengan semacam baju baja yang terdiri atas lempengan-lempengan tulang atau cincin-cincin.



Habitat danPenyebaran

Sebagian besar ikan-ikan family Sygnathidae hidup di perairan dangkal yang banyak terdapat rumput laut, mangrove, dan karang. Kuda laut terdiri dari 20 spesies, sebagian besar hidup didaerah Indo Australia, lainnya hidup dipantai-pantai Atlantik Eropa, Afrika, dan Amerika Utara, dengan 2 spesies hidup dipantai Pasifik Amerika.

Kebiasaan Makan dan Reproduksi

Kuda laut termasuk hewan karnivora, memakan segala jenis hewan kecil mulai dari anggota kelompok crustacean sampai larva ikan. Kuda laut adalah pemangsa yang pasif yaitu menunggu makanan yang lewat dan menyerang mangsanya dengan cara menghisap sampai masuk moncongnya yang panjang. Kuda laut mempunyai kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan warna lingkungan sekitar sehingga susah dikenali oleh pemangsanya.

Proses perkembengan kuda laut cukup menarik yaitu dengan melalui male  brooding dalam hal ini betina memindahkan telur-telurnya kedalam kantung pengeraman jantan yang kemudian akan dibuahi sehingga dapat dikatakan bahwa induk jantan yang mengandung, umumnya terjadi mulai bulan Oktober­–Februari.

BUDIDAYA KUDA LAUT
Kegiatan budidaya kuda laut terdiri atas serangkaian kegiatan yang saling berhubungan. Mata rantai pertama merupakan pemeliharaan calon induk guna mendapatkan induk matang gonad.  Selanjutnya merupakan kegiatan pemijahan, pemeliharaan juwana, penggelondongan, dan pengandaan pakan alami.

Salah satu tujuan pemeliharaan induk adalah mendapatkan induk yang matang gonad.  Kegiatan pematangan gonad merupakan tahap awal dari serangkain kegiatan pembenihan, dengan pemeliharaan induk yang baik diharapkan induk-induk kuda laut yang matang gonad selalu ada dan menghasilkan telur yang banyak serta siap di buahi baik kualitas maupun kuantitas.

Kematangan gonad pada induk kuda laut tidak seperti ikan-ikan lain pada umumya, yaitu tergantung musim maupun pengaruh rangsangan hormonal.  Sepanjang hidupnya kuda laut yang telah memijah dapat memijah kembali setelah 10-12 hari, dengan demikian proses pematangan gonad pada kuda laut termasuk sangat cepat yaitu hanya 10-12 hari saja.  Sebagian spesies kuda laut jantan menghasilkan 100-200 kuda laut muda per masa kehamilan, oleh karena itu pemeliharaan induk kuda laut harus dilakukan secermat mungkin agar tidak terserang penyakit yaitu dengan pemberian pakan yang cukup baik kualitas maupun kuantitasnya.

Pada tahap pemeliharaan juwana, sebelum juwana di masukkan ke dalam  bak  pemeliharaan,  juwana  terlebih dahulu diadaptasi dengan air media pemeliharaan karena biasanya penyakit sering kali menyerang pada saat juwana berumur 20-90 hari.  Juwana kuda laut yang telah berumur 30 hari sudah dapat dikatakan benih.  Penyakit yang menyerang  benih kuda laut yang berumur >20 hari biasanya disebabkan oleh bakteri sehingga benih kuda laut tersebut cenderung berkurang nafsu makannya, menyendiri, terjadi pembengkakan pada ekor dan menyebabkan juwana ini mati.

Selain itu penyakit umum yang sering menyerang benih juwana yang berumur >20 hari ditandai dengan adanya noda putih, kulit terasa lembut seperti sponge/kapas.  Penyakit yang disebabkan oleh jamur ini sekali satu individu terinfeksi maka penyakit ini mudah menyebar.

Untuk mengatasi penyakit yang menyerang pada saat pemeliharaan juwana kuda laut yaitu harus menjaga lingkungan pemeliharaan agar selalu dalam kondisi baik dan pemberian pakan yang cukup.  Jika juwana kuda laut tersebut terserang penyakit maka harus dilakukan pengobatan secara realistis jika tidak juwana kuda laut tersebut akan mati.  Selain itu kuda laut yang terinfeksi tersebut harus dilihat serta diamati, jka bisa dilakukan pengobatan maka obati tapi jika serangan sudah parah dan tidak mungkin lagi untuk dilakukan pengobatan maka kuda laut tersebut lebih baik disingkirkan.

PENYAKIT KUDA LAUT
Penyakit dan Gejala Umum yang Menyerang Kuda Laut
Bakteri
Jamur
Parasit
Infeksi Bakteri pada Saluran Pencernaan
Umumnya menyerang juwana yang berumur > 20 hari.
Gejala :
·  Cenderung menyendiri atau memisahkan diri dari kuda laut yang lain.
·  Nafsu makan menurun dan perutnya nampak membusung, pembengkakan kadang-kadang sampai kebagian ekor apabila penyakit lebih parah.
Ditandai dengan adanya Noda Putih
Gejala :
·  Kulit terlihat lembut dan seperti sponge/kapas. Sampai sejauh ini belum ditemukan jenis jamur yang  menyerang kuda laut.

1.               Mikrosporaglugea
Gejala :
·  Ditandai bercak putih pada badan.
2.               Trichodina
Gejala :
·  Insang akan rusak dan sulit bernafas, biasanya terjadi pada pergantian musim.
3.               Hydra laut dari famili Bougainvillidae dan zoothamnium sp jenis protozoa
Gejala :
·  Kedua parasit ini akan menempel pada permukaan kulit kuda laut seperti helaian rambut-rambut halus. Selanjutnya permukaan kuda laut akan teriritasi, kuda laut susah bergerak dan kemudian mati.

Penyakit dengan Pengobatan Alami
Penyakit
Pencegahan/ pengobatankimia
Pengobatanalami
Bakteri
Infeksi bakteri pada saluran pencernaan
Pencegahan :
Dapat dilakukan dengan mensterilkan air dan peralatan yang akan di gunakan.
Pengobatan :
Penyembuhan penyakit ini dapat dilakukan dengan merendam kuda laut ke dalam larutan 25 ppt syntomicin selama 30 menit, dan diulangi 3 hari berturut-turut.
·          Daun pulai yang muda, di tumbuk dan ambil ekstraknya, perendaman dilakukan dengan dosis 5 lembar/liter air.
Jamur
Ditandai dengan adanya noda putih

Pencegahan :
Kuda laut yang baru datang dikarantina terlebih dahulu didalam air mengalir selama 1 minggu.
Pengobatan :
Diobati menggunakan malachite green bebas besi 1 %, diolesi Methiolate dengan menggunakan kapas.
·          Menggunakan daun pulai, di ambil ekstraknya dengan dosis 5 lembar/liter air dilakukan perendaman.

Parasit
1. Micro sporaglugea






2. Trichodina







3. Hydra laut famili Bougainvillidae dan zoothamnium sp jenis protozoa

Pencegahan :
Dapat dilakukan dengan menjaga kualitas air agar tetap stabil.

Pengobatan :
Menggunakan formalin 25 ppm atau CuSO4 0,25 ppm dan direndam dalam air tawar selama 10 menit.

Pencegahan :
Menjaga kualitas air.

Pengobatan :
Merendam kuda laut ke dalam larutan CuSO4 8 ppm dan 10 ppm KmnO4 selama 15 menit

Pencegahan :
Menjaga kualitas air, dan mensterilkan alat yang akan digunakan.

Pengobatan :
Penyembuhan dapat menggunakan 1 ppt Formaldehyde dengan cara merendam kuda laut selama 30 menit.

·          Perendaman dengan ekstrak daun pulai dengan dosis 5 lembar/liter air.





·          Perendaman dengan ekstrak daun pulai dengan dosis 10 lembar/liter air






·          Perendaman dengan ekstrak daun pulai dengan dosis 5 lembar/liter air



DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2002. Obat Tradisional Indonesia. http://www.iptek.net.id.

Borton dan Maurice. 1993. Taksonomi dan Morfologi. Pembenihan Kuda Laut. Departemen Pertanian Direktorat Jenderal Perikanan Balai Budidaya Laut lampung.

Nagaring C.F. dan Syafei L.S, 2005. Buku Seri Kesehatan Ikan “Kuda Laut Sehat Produksi Meningkat”. Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian, Jurusan Penyuluhan Perikanan, Bogor

Sudjiharno. 1998. Pembenihan Kuda Laut. Departemen Pertanian Direktorat Jenderal Perikanan Balai Budidaya Laut lampung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

  MENGENAL IKAN SCORPION Mengingat permintaan ikan hias dari tahun ketahun terus meningkat, maka Ikan  Skorpion Volitan (Pterois ...