Rabu, 29 Maret 2017

TEKNOLOGI PENGGUNAAN PROBIOTIK


 Kemajuan teknologi budidaya perikanan pada satu sisi dapat meningkatkan produksi sektor perikanan, namun disisi lain dengan padat tebar yang tinggi serta pemberian pakan yang berlebihan menyebabkan pergeseran keseimbangan antara lingkungan, ikan yang dipelihara dan patogen penyebab penyakit. Pergeseran keseimbangan ini menyebabkan stress pada ikan, sehingga mekanisme pertahanan diri yang dimilikinya menjadi lemah dan akhirnya terserang oleh penyakit.
Kerugian yang ditimbulkan akibat serangan suatu penyakit dapat berbentuk kematian, pertumbuhan yang lambat atau produksi benih menurun (bahkan bisa berhenti sama sekali).
Penerapan Probiotik dalam usaha budidaya terbukti dapat meningkatkan resistensi biota yang dibudidayakan (udang/ikan) terhadap infeksi, karena itu penggunaan probiotik  merupakan salah satu cara preventif yang dapat mengatasi penyakit. Probiotik (bakteri pengurai) adalah mikroorganisme hidup yang sengaja dimasukkan ke dalam tambak untuk memberikan efek menguntungkan bagi kesehatan udang. Tujuannya untuk memperbaiki dan mempertahankan lingkungan, menekan bakteri merugikan, menghasilkan enzim yang dapat membantu sistem pencernaan, menghasilkan nutrisi yang bermanfaat serta meningkatkan kekebalan udang.
PENGGUNAAN PROBIOTIK
Probiotik adalah penggunaan mikroba hidup yang menguntungkan saluran pencernaan hewan untuk meningkatkan kesehatan inangnya. Jadi lebih difokuskan pada hewan/inangnya. Sejalan dengan kemajuan tehnologi, probiotik juga dimanfaatkan dalam akuakultur. Probiotik adalah penggunaan bakteri atau mikroba menguntungkan untuk meningkatkan kesehatan ekosistem tambak, kesehatan udang maupun meningkatkan sistem imun dari inang (udang) dan  mengendalikan/menghambat mikroba patogen.
Probiotik adalah mikroba yang merupakan bahan tambahan di peraian. Umumnya bakteri probiotik terdiri dari bakteri nitrifiying dan atau bakteri heterotrofik. Bakteri heterotrofik adalah bakteri yang mengkonsumsi oksigen untuk menghasilkan karbodioksida dan amoniak pada saat proses oksidasi. Sedangkan bakteri autrofik nitrifiying mengkonsumsi oksigen dan karbondioksida pada saat oksidasi amoniak dengan produk akhirnya nitrat (Moriarty, 1996)
Tujuan utama penggunaan probiotik (kultur tunggal atau multikultur), antara lain meningkatkan kualitas air dan dasar tambak, meningkatkan kesehatan udang dan sebagai agent hayati (biological control agents) untuk mengendalikan berbagai penyakit pada tambak. Probiotik dapat berupa satu atau beberapa jenis mikroorganisme (mikroorganisme tunggal atau kultur campuran). Spesies yang sering digunakan adalah Lactobacillus sp., Leuconoctoc sp., Pedioccus sp.,Propinibactereium sp. dan Bacillus sp. Dari spesies ragi meliputi Saccharomyces cerevissiae dan Candida pintolopesi, serta jamur meliputi Aspergillus niger dan Aspegillus oryzae Probiotik yang biasa digunakan dalam budidaya antara lain; Bacillus lycheniforsis (Bakteri Nitrifikasi), merubah senyawa nitrat dasar tambak menjadi nitrit makanan plankton, bakteri Fotosintetik (Photo synthetic bacteria), menggunakan N anorganik untuk mengoksidasi gas H2S menjadi sulfur melalui proses fotosintesa.
Peranan bakteri probiotik sebagai kontrol biologis pada sistem budidaya adalah (1). Menekan pertumbuhan bakteri patogen (2). Mempercepat degradasi bahan organik dan limbah (3). Meningkatkan ketersediaan nutrisi esensial (4). Meningkatkan aktivitas mikroorganisme indigenus yang menguntungkan pada tanaman, misal Mycorriza, Rhizobium dan bakteri pelarut pospat (5). Memfiksasi nitrogen (6). Mengurangi pupuk dan pestisida. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 1. contoh bakteri dan ragi yang digunakan pada tehnologi probiotik.



 Gambar 1. Bakteri dan yang sering digunakan dalam tehnologi Probiotik (a) Asid Laktik Bakteria  (b) Saccharomyces cerevissiae (c)  Phototropic bakteria (Sumber : Nature Agro, 2008)
 Probiotik dapat dibagi 2 kelompok yaitu : bentuk cair merupakan mikroba dalam bentuk suspensi (inokulan tunggal maupun multikultur) antara lain Lactobacillus,  Bacillus sp,  Nitrobacteria dan bentuk padat yaitu mikroba diinokulasi (tunggal atau multikultur) dalam media carier (Simarmata, 2006).

Tehnik aplikasi penggunaan probiotik dalam budidaya udang biasanya dilakukan pada saat persiapan lahan seperti  dijelaskan pada gambar 2 dibawah ini.


  Gambar 2. Tehnik  pemberian probiotik pada dasar tambak

Setelah pemberian probiotik pada saat persiapan lahan maka probiotik dapat kembali diberikan setelah benur ditebarkan, dan sebaiknya diberikan secara rutin (Gambar3).
  
Gambar 3. Pemberian probiotik secara rutin setelah benur ditebarkan.
 Cara penggunaan probiotik seperti telah dijelaskan pada gambar 2 dan gambar 3 diatas adalah apabila diberikan di kolom air yang aerobik sebaiknya diencerkan dulu dengan air tambak, kemudian ditebar merata (untuk perbaikan kualitas air). Sedangkan apabila diberikan di dasar tambak, penggunaannya dicampur dengan subtrat pembawanya  misal dengan zeolit, caranya tuang zeolit ke dalam bak plastik  campur dengan probiotik, aduk hingga merata dan tebarkan campuran tersebut di tambak terutama dibagian yang banyak endapan lumpur. Probiotik dapat juga digunakan dengan dicampur dengan pakan buatan, keringkan sebentar lalu tebarkan pakan tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Moriarty, D.J.W. 1996. Microbial Biotechnology: a key Inggradient for sustainable aquaculture. Infofish.
Nature Agro. 2008. Probiotik EM Effective Microorganism. http://bakteriabaik.blogspot.com/2007/06/1.html. Diakses tanggal 16  November 2008
Simarmata., T. 2006. Revitalisasi Ekosistem Tambak Dengan Pemanfaatan Tehnologi Bioremediasi dan Probiotik, Makalah pada Seminar Tehnologi Bioremediasi dan Probiotik, 29 – 30 Maret 2006, Banyuwangi.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

  MENGENAL IKAN SCORPION Mengingat permintaan ikan hias dari tahun ketahun terus meningkat, maka Ikan  Skorpion Volitan (Pterois ...