Selasa, 19 September 2017

MINA PADI




Mina padi adalah usaha budidaya ikan digabungkan dengan menanam padi.  Perpaduan antara kegiatan pemeliharaan ikan dan penumbuhan padi ini mempunyai beberapa syarat yang harus dipenuhi, yaitu :
  1. Sawah tetap dalam keadaan berair dan sumber airnya tidak tercemar.
  2. Ada bagian tanah sawah yang diperdalam dengan cara dibuat kanal-kanal disekeliling sawah dan bagian tengah sawah untuk menjamin kelangsungan hidup ikan pada siang hari dan juga sebagai tempat berlindung ikan dari hama.
  3. Tidak menggunakan pestisida yang beracun terhadap ikan.
  4. Jenis ikan yang dipelihara bukan tergolong karnivora dan bukan pula ikan yang suka membuat liang.
  5. Ukuran benih yang ditebar harus disesuaikan dengan masa penumbuhan padi, yaitu pada saat panen padi, ikan yang dipelihara telah mencapai ukuran yang siap panen pula
Keuntungan dari usaha mina padi ini dapat dilihat dari :
  1. Ekskresi ikan yang dapat menimbulkan penurunan kualitas air bagi ikan dapat dimanfaatkan oleh padi sehingga menguntungkan padi dan ikan.
  2. Populasi hama serangga maupun ulat penggerek batang dapat dikendalikan oleh ikan.
Pemeliharaan Ikan Sistem Mina Padi
1. Pemilihan Lokasi
·  Lahan tidak mudah kebanjiran
·  Jenis tanah berlempung atau berliat
·  Hindari tanah yang mudah longsor
·  Air tersedia minimal 4 bulan
2. Persiapan Kolam
  • Perbaiki saluran irigasi dan pembuangan
  • Buat pematang yang kokoh dengan ukuran dasar 40 – 50 m, atas 30 – 40 cm dan tinggi 30 – 40 cm
  • Pengolahan tanah sampai kedalaman lumpur 15 – 20 cm, pengolahan sudah sempurna ditandai dengan tidak lengketnya tanah pada mata cangkul
  • Pembuatan saluran/caren, yang dibuat sesuai kemampuan apakah caren keliling, caren silang atau caren palang
  • Luas caren 2 % - 4 % dari luas total lahan, lebar 40 – 45 cm dan tinggi 25 – 30 cm.
3. Pemilihan Varietas Padi Dan Ikan
  • Padi yang cocok untuk usaha mina padi harus mempunyai perakaran dalam, cepat bertunas, batang kuat, tahan genangan pada awal tanam, daun tegak, tahan hama dan penyakit.
  • Contoh varietas padi : IR 64, Ciliwung, Citanduy.
  • Jenis ikan yang dipelihara adalah yang disukai masyarakat seperti ikan mas, ikan tawes, ikan nila dan ikan nilem.
4. Pemupukan Padi
  • Gunakan pupuk N, P dan K sesuai dengan takaran anjuran
  • Pada saat pemupukan susulan tutup saluran pemasukan dan pembuangan, biarkan air dalam keadaan tergenang.
5. Penggunaan Insektisida
  • Ikan dapat menekan hama secara biologis seperti wereng, ulat dan lain-lain.
  • Apabila keadaan memaksa gunakan insektisida butiran bersama-sama pemupukan dasar, insektisida Carbofuran dengan takaran 20 kg/ha.
  • Gunakan insektisida golongan karbamat dalam keadaan sangat diperlukan,  seperti : Furadan 36, Darmacin 50 EC, Diazinon 60 EC dan Bassa 50 EC.
  • Insektisida disemprotkan pada pagi hari atau sore hari (pada saat keadaan temperatur udara dan air cukup dingin)
  • Saat penyemprotan, air di petakan sawah ditinggikan.
6. Pengendalian Gulma
  • Lakukan penyiangan secara selektif terhadap gulma yang sudah besar, karena ikan tidak memakan gulma yang besar.
7. Pengaturan Air
  • Pipa pemasukan dan pengeluaran air dapat terbuat dari bambu atau pralon.
  • Pasang saringan pada pipa pemasukan dan pelimpahan air
  • Biarkan air dalam keadaan macak-macak selama 3 – 4 hari setelah tanam padi
  • Ketinggian air 3 – 5 cm dari pelataran cukup untuk pertumbuhan awal dari padi dan juga untuk pertumbuhan ikan
  • Permukaan air dinaikkan sesuai dengan pertumbuhan padi
8. Penebaran Benih Ikan
  • Penebaran dilakukan pada umur padi 3 – 5 hari setelah tanam
  • Jika kita menggunakan insektisida carbufuran maka ketinggian air di petakan sawah 4 – 5 cm
  • Padat penebaran dan ukuran benih ikan tergantung tujuan penebaran apakah hanya pendederan benih atau pembesaran ikan untuk konsumsi. Padat penebaran yang ideal dapat dilihat pada tabel 1.
Tabel 1. Padat Penebaran Berdasarkan Ukuran Benih Ikan

No.
Ukuran
(cm)
Padat penebaran
(ekor/m2)
1.
1 –  3
10 – 13
2.
3 –  5
5  - 10
3.
5 –  8
3  -  5
4.
8 – 10
2  -  3
5.
10
1  -  2



9. Lama Pemeliharaan
  • Lama pemeliharaan 40 – 55 hari (sampai padi mulai berbunga).
10. Pakan Tambahan
  • Sawah biasanya kaya akan organisme mikro sebagai makanan ikan, tetapi apabila menginginkan hasil yang lebih baik dapat diberi makanan tambahan, terutama pada sawah yang kurang subur
  • Gunakan pakan tambahan yang mudah didapat dan murah seperti dedak
  • Takaran pemberian maka
  • Makanan tambahan sebagai patokan 4 – 5 % dari berat badan ikan.
11. Pengawasan/Pemeliharaan
  • Amati dan berantas musuh atau pemangsa ikan seperti kepiting, ular, biawak, berang-berang/sero, burung dan sebagainya.
  • Amati tanaman padi, apabila ada serangan hama yang membahayakan lakukan penyemprotan.
  • Bila pertumbuhan padi tidak normal (anakan kurang) turunkan permukaan air sampai 5 cm selama 2 – 4 hari untuk memberi kesempatan padi bertunas.
12. Panen Ikan
  • Keluarkan air pelan-pelan untuk mencegah adanya ikan yang tertinggal di tengah petakan.
  • Panen dilakukan pada saluran/caren.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

  MENGENAL IKAN SCORPION Mengingat permintaan ikan hias dari tahun ketahun terus meningkat, maka Ikan  Skorpion Volitan (Pterois ...