Gurame (Osphronemus gouramy) adalah salah satu
jenis ikan air tawar yang banyak dipilih petani untuk dipelihara. Keunggulan gurame bagi petani antara lain
ikan ini dapat berbiak secara alami, mudah dipelihara karena bersifat pemakan
segala, dan dapat hidup di air tergenang.
Selain itu harganya relatif mahal.
Habitat asli gurame adalah rawa dataran rendah yang berair dalam. Ikan ini bersifat sangat peka terhadap suhu
rendah dan memiliki organ pernapasan tambahan sehingga dapat mengambil oksigen
dari luar air.
Ikan
konsumsi yang satu ini mempunyai banyak penggemar. Direstoran-restoran, masakan gurame dikenal
sebagai hidangan yang cukup eksklusif.
Tak mengherankan jika harga ikan ini relatif tinggi dibandingkan dengan
ikan lainnya. Namun dikalangan petani
ada anggapan bahwa gurame termasuk jenis ikan yang lambat pertumbuhannya. Anggapan ini sepenuhnya tidak benar. Berikut ini ada beberapa kiat untuk memacu
pertumbuhan gurame.
v
Memilih
Lokasi yang Produktif dengan Wadah Pemeliharaan yang Sesuai
Habitat
asli gurame adalah rawa didataran rendah (bersuhu tinggi). Berkaitan dengan suhu, gurame akan tumbuh
sangat baik pada air yang bersuhu 25o-28oC. Gurame sangat peka terhadap suhu rendah, dan
pada suhu < 15oC tidak dapat berkembang biak. Masalah ini dapat ditanggungi dengan
memanipulasi lingkungan, misalnya dengan
memperdalam badan air sehingga terjadi kesetabilan suhu.
v Menggunakan Benih yang Efisien
Untuk
meproduksi gurame ukuran konsumsi (500 gram/ekor), dianjurkan untuk menggunakan
benih yang berumur > 1 tahun (100 gram/ekor). Benih yang akan dibesarkan di lingkungan
pemeliharaan di dataran rendah sebaiknya berasal dari daerah dataran rendah
juga agar waktu adaptasi yang diperlukan tidak terlalu lama dan resiko kematian
dapat dikurangi.
v
Memberi
Pakan yang Tepat
Gurame merupakan ikan pemakan segala
(omnivor). Sifat tersebut memungkinkan
gurame untuk tumbuh lebih cepat dibandingkan ikan yang hanya bersifat herbivor
atau karnivor saja. Jika dilapangan
gurame dikenal sebagai ikan yang lambat tumbuh, hal ini disebabkan akibat
kekurangan pakan yang berasal dari hewan.
v
Menjaga
serangan Hama dan Penyakit
Mengendalikan parasit ikan dimulai saat persiapan
lahan atau wadah pemeliharaan, pengadaan benih, sampai pembesaran. Untuk lahan yang dapat dikeringkan sebaiknya
dikeringkan lebih dulu selama 7-10 hari dan diberi kapur (100-200 gr/m2).
Wadah pemeliharaan, seperti kantong jaring, keramba, dan sangkar dijemur
dibawah sinar matahari selama beberapa hari sebelum digunakan. Alat-alat disucihamakan dengan cara merendam
selama 24 jam dalam air yang mengandung KMnO4 10-20 mg/liter atau kaporit 15-20
mg/liter. Ikan yang akan dipelihara
didesinfeksi terlebih dahulu dalam
larutan betadin (50-200 mg/liter selama 15-60 menit), larutan formalin (100-200
mg/liter selama 1-3 jamt), atau larutan KMnO4 (10-20 mg/liter selama
30-60 menit).
v
Kiat
Penunjang dalam Pembesaran Gurame
Untuk menunjang keberhasilan pembesaran gurame,
berikut ini beberapa hal yang harus diperhatikan antara lain: gunakan wadah
pemeliharaan yang tinggi dan dalam, jangan menampung gurame dalam wadah yang
tertutup atau menutup permukaan tempat pemeliharaan, menghindarkan keberadaan
kantong-kantong plastik di dalam kolam, menyediakan ruang gerak minimal bagi
gurame, dan mengantisifasi gerakan gurame yang lamban.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar