Selasa, 18 April 2017

BUDIDAYA RUMPUT LAUT (Gracilaria sp)



Rumput laut Gracilaria sp Merupakan jenis rumput laut yang dapat di budi dayakan di muara sungai maupun di tambak tambak, meskipun habitat awalnya  berasal dari laut, hal ini di karenakan tingkat toleransi hidup yang ini sampai pada batas salinitas 15 per mil Bahkan 10 per mil.
Ciri umum dari Gracilaria sp. adalah mempunyai bentuk thallus silindris atau gepeng dengan percabangan mulai dari yang sederhana sampai pada yang rumit dan rimbun, di atas percabangan umumnya bentuk thalli (kerangka tubuh tanaman) agak mengecil, permukaannya halus atau berbintil-bintil, diameter thallus berkisar antara 0,5 – 2 mm. Panjang dapat mencapai 30 cm atau lebih dan Glacilaria tumbuh di daratan terumbu karang dengan air jernih dan arus cukup dengan salinitas ideal berkisar 20-28 per mil (Anggadiredja et al. 2006).
 Teknik Budidaya Rumput Laut 

Usaha budidaya rumput laut Gracillaria sp, di tambak dalam pelaksanaanya dapat dilakukan secara monokultural maupun polikultural (terpadu). Namun kalau ditinjau darai dua cara budidaya diatas, untuk budidaya polikultur ternyata lebih menguntungkan dibandingkan dengan cara monokultur. Hal ini karena dalam budidaya rumput laut secara polikultur dapat meningkatkan efesiensi penggunaan lahan dan pendapatan pembudidaya ikan secara berkesinambungan.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemeliharaan rumput laut Gracillaria sp. Di tambak secara polikultur dengan udang dan atau bandeng yaitu:
1. Persiapan Penanaman
a.   Persiapan Lahan
Sebelum benih/bibit ditebar ke dalam petakan tambak, kegiatan persiapan lahan yang terlebih dahulu harus dilakukan yaitu dasar petakan tambak dibersihkan dari hewan-hewan predator. Beberapa hal yang harus dilakukan dalam rangka persiapan lahan petakan tambak.
  • Pengangkatan dasar tambak atau lumpur ke atas pematang dan setelah kering dimasukan kembali ke dalam tambak;
  • Kegiatan ini hanya dilakukan setelah panen dan sebelum penanaman;
  • Saluran air yang ditumbuhi lumut maupun ditutupi tanah dasar tambak dibersihkan untuk menjaga sirkulasi air agar tetap lancar;
  • Untuk mempercepat pertumbuhan, dapat juga dipupuk dengan menggunakan pupuk dan unsur hara 450kg/ha;
b.   Penyediaan bibit rumput laut dan benih ikan/udang
Penyediaan bibit rumput laut awalnya dilakukan dengan koordinasi dan bantuan dari perusahaan yang mengembangkan bibit untuk jenis rumput laut pilihan yang telah teruji dan dapat memenuhi persyaratan mutu, baik untuk pasar lokal maupun pasar ekspor.
Yang harus diperhatikan dalam membawa bibit rumput laut agar tidak terjadi kematian selama dalam perjalanan adalah :
  • Bibit harus tetap dalam kemasan basah/lembab selama dalam perjalanan;
  • Tidak terkena air tawar atau hujan;
  • Tidak terkena minyak atau kotoran-kotoran lain;
  • Jauh dari sumber panas seperti mesin kendaraan an lainnya;
c.   Penanaman bibit
Penanaman bibit rumput laut di tambak dilakukan dengan menggunakan metode broadcast, dimana bibit ditebar di seluruh bagian tambak.
Penebaran dengan cara ini punya keuntungan yaitu biaya murah, penanaman maupun pengelolaanya.
Waktu penebaran dilakukan pada atau sore hari agar rumput laut tidak mengalami kekeringan.  Pada penanaman pertama, rumput laut harus diambil dari nursery (gudang bibit) agar menjaga kualitasnya. Untuk penanaman selanjutnya, bibit rumput laut dapat diambil sebagian kecil dari hasil panen. Apabila kondisi salinitas  dan alam mendukung rumput laut tadi akan tumbuh optimal dan menghasilkan spora yang merupakan cikal bakal bibit rumput laut.
Periode penanaman perdana dilakukan selama 4 bulan, setiap bulan apabila sudah terlihat bongkahan-bongkahan, maka dilakukan penyebaran ulang dengan cara mengangkat bongkahan dan merobek – robek sambil disebarkan.
Rata – rata penebaran bibit rumput laut untuk 1 ha sekitar 1 – 1,5 ton pada awal penanaman. Seandenya pertumbuha rumput laut mencapai di atas 3% maka padat penebaran bisa ditingkatkan menjadi 2 ton/ha.
Setelah 7 – 10 hari kemudian klekap-klekap mulai tumbuh, benih bandeng ukuran glondongan segera ditebar dengan padat penebaram 1.500 ekor. Seminggu kemudian baru ditebar benih udang ukuran tokolan dengan padat penebaran 5.000 ekor.
d.   Pemeliharan
Pemeliharaan dan pengawasan dilakukan setiap hari, dengan melakukan pengawasan pada kualitas air dan suhu air tambak.
Penggantian air tambak dilakukan dua kali seminggu . pemeliharaan tanaman dilakukan dengan membersihkan tanaman yang tertimbun lumpur.
Apabila pertumbuhan rumput laut kurang baik, dapat dilakukan pemupukan dng pupuk urea ataupun TSP dng konsentrasi 50 kg/ha.
e.   Pengelolaan Air
Pengelolaan air tambak diutamakan dengan menggunakan sistem gravitasi atau pasang surut air laut. Kualitas air baik, kuantitas cukup serta tidak tercemar dengan persayaratan :
  • Suhu air : 20 – 28 °C
  • Salinitas optimum : 15 – 37 permil
  • pH : 6,8 – 8,2
  • Oksigen terlarut : 3 – 8 ppm
  • Kejernihan : air tidak terlalu keruh dan memungkinkan menerima sinar matahari
  • Polusi : jauh dari limbah industry
 f.    Pemberantasan Hama / Penyakit
Pemberantasan hama dilakukan dengan penjagaan saluran masuk pintu air dengan saringan, agar hama predator seperti ikan-ikan liar tidak masuk ke dalam tambak pemeliharaan.
Pemberantasan penyakit WHITE SPOT pada rumput laut dilakukan dengan mengganti air tambak seminggu dua kali. Apabila dalam seminggu air tambak tidak diganti, maka pada thallus (batang) rumput laut akan terjadi bercak uang akan menghambat pertumbuhan rumput laut, bahkan dapat menyebabkan kematian.
g.   Pengamatan Laju Pertumbuhan

Laju pertumbuhan rumput laut yang dianggap menguntungkan adalah di atas 3% pertambahan berat per hari. Laju pertumbuhan dihitung berdasarkan model eksponensial pertambahan berat per hari, yaitu :

                           1  t
   G =             Wt               - 1     x 100%                                  
                     Wo          

Keterangan :
G     = laju pertumbuhan dalam % per hari
Wo  = berat tanaman mula-mula
Wt   = berat tanaman sesudah t hari
t      = lama penanaman (hari)


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

  MENGENAL IKAN SCORPION Mengingat permintaan ikan hias dari tahun ketahun terus meningkat, maka Ikan  Skorpion Volitan (Pterois ...