MENGENAL LEBIH DEKAT APA ITU TERIPANG
Teripang adalah salah satu anggota hewan berkulit duri (Echinodermata). Namun demikian, tidak semua jenis teripang mempunyai duri pada kulitnya. Ada beberapa jenis teripang yang
tidak berduri. Duri-duri pada teripang tersebut sebenarnya merupakan rangka atau skelet yang
tersusun dari zat kapur dan terdapat di dalam kulitnya.
Rangka dari zat kapur itu tidak dapat dilihat dengan mata biasa karena sangat kecil, sehingga perlu menggunakan mikroskop.
Di dalam filum Echinodermata ini, termasuk pula bangsa bintang laut (Asterioidea) dan bulu babi (Echinoidea). Di
antara empat family teripang, hanya family Holothurildae
yang dapat dimakan dan bernilai ekonomis.
Tubuh teripang lunak, berdaging,
dan bentuknya silindris memanjang seperti buah ketimun. Itulah sebabnya hewan ini dinamakan ketimun laut. Gerakannya sangat lamban sehingga hamper seluruh hidupnya berada di dasar laut. Warnanya bermacam-macam dari hitam, abu-abu, kecokelat-cokelatan,
kemerah-merahan, kekuning-kuningan,
sampai putih.
Ukuran tubuh teripang berbeda-beda untuk setiap jenisnya. Misalnya jenis Holothuriaatra dapat mencapai panjang 60 cm dan berat 2 kg, jenis Actinopygamauritidna mencapai panjang 30 cm
dengan berat 2,8 kg,
jenis Thelenotaananas mencapai panjang 100 cm
dan berat 6 kg,
sedangkan teripang putih atau teripang pasir (Holothuriascabra) panjangnya antara 25 - 35 cm
dengan berat antara 0,250 -
0,350 kg.
Teripang termasuk jenis hewan dioecious. Artinya hewan yang
berkelamin jantan terpisah dengan yang
berkelamin betina. Untuk membedakan jenis kelamin tersebut secara morfologis sulit sekali dan harus dilakukan pembedahan gonad
untuk diambil organ
kelaminnya.
A. Bagian-bagian tubuh teripang
Perbedaannya akan tampak jelas bila dilihat di
mikroskop dengan menyayat bagian organ
kelamin jantan dan betina. Organ
kelamin betina berwarna kekuning-kuningan dan berubah menjadi kecokelat-cokelatan bila sudah matang kelaminnya. Sedangkan organ
kelamin jantan berwarna bening keputihan.
Di alam biasanya gerombolan teripang terdiri dari teripang jantan dan betina sehingga tidak menyulitkan apabila induk-induk diambil untuk dipijahkan di hatchery.
Perkawinan teripang biasanya berlangsung secara eksternal atau di luar tubuh. Sel telur dan sperma masing-masing dihasilkan oleh individu jantan dan betina dengan cara disemprotkan.
Telur yang sudah dibuahi akan menetas beberapa hari kemudian. Setelah menjadi larva
akan turun dan berada di dasar perairan sampai menjadi juvenill
(teripang muda).
B. Kandungan Gizi dan Manfaat
Teripang telah dikenal dan dimanfaatkan sejak lama oleh bangsa Cina. Sejak Dinasti Ming,
teripang telah dijadikan hidangan istimewa pada perayaan, pesta,
dan hari-hari besar serta disebut-sebut
pula mempunyai khasiat pengobatan untuk beberapa penyakit. Di Negara tersebut,
dilaporkan bahwa secara medis tubuh dan kulit teripang jenis Stichopusjapomcus berkhasiat menyembuhkan penyakit ginjal, paru-paru basah, anemia,
anti-inflamasi, dan mencegah arteri osklerosis serta penuaan jaringan tubuh. Di sampan itu, ekstrak mumi dari teripang mempunyai kecenderungan menghasilkan holotoksin yang
efeknya sama dengan antimicyn dengan kadar 6,25 - 25
mikrogram/mililiter. Di Indonesia sendiri, teripang telah dimanfaatkan cukup lama
terutama oleh masyarakat di
sekitar pantai sebagai bahan makanan.
Untuk konsumsi pasaran internasional,
biasanya teripang
diperdagangkan dalam bentuk daging dan kulit kering. Sebagai bahan pangan, teripang mempunyai nilai gizi yang cukup tinggi dan rasanya sangat lezat.
Teripang kering mempunyai kadar protein
tinggi, yaitu 82 %, dengan kandungan asam amino yang
lengkap. Sedangkan lemak yang dikandung teripang mempunyai asam lemak tidak jenuh jenis W-3 yang
penting untuk kesehatan jantung. Kandungan gizi teripang ini secara lengkap dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Komposisi
Kandungan Gizi Teripang
Komposisi
|
Persentase (%) |
Air Protein Lemak Abu Karbohidrat Kalsium Fosfor Zatbesi Natrium Kalium Vitamin A Vitamin B Tiamin Riboflavin Niasin |
8,90 82,00 1,70 8,60 4,80 308,00 mg % 23,00
mg % 41,70
mg % 770,00 mg % 91,00
mg % 455,00 mg % 0,04
mg % 0,07
mg % 0,40
mg % - |
Total kalori |
385,00 cal/100 g |
Sumber : Anonim, 1992
C.
Habitat Dan Penyebaran
Teripang dapat ditemukan hampir di
seluruh perairan pantai, mulai daerah pasang surut yang
dangkal sampai perairan yang
lebih dalam. Untuk hidupnya,
teripang lebih menyukai perairan yang
jernih dan airnya relative tenang. Pada umumnya,
masing-masing jenis memiliki habitat yang spesifik.
Misalnya, teripang putih banyak ditemukan di
daerah yang berpasir atau pasir campur lumpur di
kedalaman 1 - 40 m. Sering pula ditemukan di perairan yang dangkal dan banyak ditumbuhi ilalang laut (lamun). Sedangkan teripang koro dan teripang pandan banyak ditemukan di
perairan yang lebih dalam.
Di habitatnya, ada jenis teripang yang
hidup berkelompok dan ada pula yang
hidup soliter
(sendiri). Misalnya, teripang putih membentuk kelompok antara 3 - 10
ekor dan Holothurianobilis hidup berkelompok antara 10 - 30
ekor.
Makanan utama teripang adalah organisme-organisme kecil, detritus
(sisa-sisa pembusukan bahan organik),
diatomae, protozoa, nematoda, algafilamen, kopepoda, ostrakoda, dan rumput laut. Jenis makanan lainnya adalah radiolaria,
foraminifera, partikel-partikel pasir ataupun hancuran-hancuran karang, dan cangkang-cangkang hewan lainnya.
Penyebaran teripang di Indonesia sangat luas. Beberapa daerah penyebarannya antara lain
meliputi perairan pantai Madura,
Bali, Lombok, Aceh, Bengkulu, Bangka, Riau dan sekitamya,
Belitung, Kalimantan (bagian barat, timur dan selatan),
Sulawesi, Maluku, Timor, dan Kepulauan Seribu.
DAFTAR
PUSTAKA
http://info.kapetseram.com/?p=190
http://www.rileks.com/details/292/berburu-teripang-di-karimun-jawa-
Martoyo J, Aji N dan Winanto T, 1994. BudidayaTeripang. Penebar swadaya, Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar