Kamis, 12 Oktober 2017

PEMBUATAN AGAR AGAR KERTAS DARI RUMPUT LAUT GRACILARIA sp




v  Bahan baku    
        Bahan baku yang digunakan untuk pengolahan agar kertas biasanya adalah rumput laut jenis Gracilaria yang juga dikenal sebagai agar merah, yaitu jenis Gracilaria alam yang banyak dijumpai di pantai selatan P.jawa dan bali. Jenis rumput laut lain yang dapat digunakan adalah rumput laut jenis Gracilaria dari hasil budidaya di tambak. Jenis rumput laut agar merah dapat digunakan sendiri atau dicampur dengan Gracilaria tambak. Penggunaan Gracilaria tambak sendiri biasanya menghasilkan agar-agar yang lembek sehingga sulit dilakukan preparasi. Oleh karena itu, untuk memperkuat gel agar-agar yang terbentuk. Gracilaria tambak dicampur dengan agar merah dengan perbandingan tertentu. Ciri-ciri kedua jenis rumput laut ini sebagai berikut::
·         Rumput laut agar merah berwarna merah tua sampai kehitaman, agak kusam, talus agak panjang, cukup kering tetapi agak lembab (kadar air sekitar 40%), biasanya banyak tercampur kotorang (pasir, garam, karang, kulit kerang, rumput laut lain dan benda asing lain).
·         Rumput laut Gracilaria tambak biasanya berwarna hijau gelap, kehijauan sampai keputih-putihan agak kusam, talus kecil dan panjang sehingga sering disebut bulu kambing, cukup kering (kasar) atau agak lembab dan biasanya hanya sedikit tercampur kotorang (tanah, lumpur, pasir dan benda asing lain).

v  Bahan pembantu
Bahan bantu utama yang diperlukan dalam pengolahan agar-agar kertas adalah:
-       Air bersih untuk pencucian dan perebusan
-       Kapur tohor atau kapur bubuk (diperoleh dengan menambahkan air ke kapur gamping) untuk pemucatan rumput laut.
-       Kalium khlorida (KCl) teknis untuk proses penjendalan agar-agar.
-       Bahan bantu lain, misalnya bahan bakar (minyak dan kayu) untuk perebusan.

v  Peralatan
            Peralatan yang dipergunakan juga cukup sederhana, yaitu peralatan untuk perendaman, pencucian dan pemucatan rumput laut, perebusan dan penyaringan hasil ekstraksi, penjendalan, pemotongan, pembungkusan dan pengepresan agar-agar, penjemuran dan pengepakan produk agar-agar kertas kering.

v  Pembersihan
            Ada tiga perlakuan dalam tahap ini, yaitu perendaman, pencucian dan sortasi. Rumput laut agar mwrah kering direndam dalam air bersih sekitar 2 jam, sedangkan untuk campuran agar merah dan Gracilaria tambak direndam 1 malam. Rumput laut diremas-remas sambil disortasi untuk memisahkan kotoran (pasir, karang, jenis rumput lian, dsb), kemudian dibilas sampai bersih.

v  Pemucatan
            Setelah pembersihan, dilakukan pemucatan dengan cara merendam rumput laut di dalam larutan kapur 0,5% selama 5-10 menit. Rumput laut kemudian dicuci sambil diremas-remas, dibilas dengan air bersih, ditiris dan dijemur di panas matahari sampai kering. Ketika dijemur terjadi proses pemucatan sehingga rumput laut menjadi lebih putih. Selain itu, rumput laut direndam kembali dengan air bersih selama semalam, dicuci sambil diremas-remas dan dibilas sampai rumput laut bebas larutan/bau kapur.

v  Ekstraksi dengan perebusan
            Selanjutnya rumput laut diekstraksi. Ekstraksi agar merah dilakukan dalam dua tahap dengan direbus dengan total air perebus sebanyak 20 kali berat rumput laut kering. Perebusan pertama dilakukan dengan air perebus 14 kali berat kering selama 2 jam (suhu 850-9500C, pH 6-7) sambil diaduk. Hasil perebusan disaring dengan kain saringan dan ampasnya diekstrak lagi selama 1 jam dengan air perebus 6 kali berat rumput laut kering. Hasil perebusan disaring, ampas dibuang dan filtratnya dicampurkan ke filtrat hasil penyaringan pertama. Campuran ini lalu diendapkan untuk memisahkan kotoran halus yang masih ada.
            Ekstraksi rumput laut campuran dilakukan sekali dengan menggunakan air perebus sebanyak 12 kali berat kering campuran rumput laut. Ekstraksi dilakukan selama 2 jam pada suhu 80-850C dan pH 4,5. Hasil perebusan lalu disaring dan diendapkan.

v  Penjendalan
            Setelah pengendapan, dilakukan penjendalan dengan menambahkan bahan penjendal (KCl atau KOH) sambil dipanaskan selama 15 menit dan terus diaduk. Untuk hasil ekstraksi rumput laut agar merah digunakan bahan penjendal 2-3% KOH atau KCl, sedangkan hasil ekstraksi campuran rumput laut dengan 2,5% KCl. Hasilnya dituang ke dalam pan pencetak dan dibiarkan semalam sampai agar-agar menjendal cukup keras.
Pemotongan dan pengepresan
Kemudian agar-agar yang diperoleh diiris tipis dengan alat pemotong agar dengan ketebalan 8-10mm. Tiap irisan dibungkus kain dan disusun dalam alat pengepres dan dilakukan pengepresan untuk mengeluarkan air dari agar-agar dengan beban pengepres ditambah secara bertahap. Pengepresan dihentikan jika lembaran agar-agar sudah cukup tipis, jika agar-agar belum cukup tipis, pengepresan dilanjutkan dengan menambahkan beban secara bertahap.

v  Pengeringan
            Selanjutnya lembaran agar-agar hasil pengepresan yang sudah tipis tersebut dijemur di panas matahari sampai kering berikut kain pembungkusnya. Selama penjemuran agar-agar dibalik-balik sampai agar benar-benar kering.    
Sortasi dan pengemasan
Setelah kering benar, agar-agar dilepas satu persatu dari kain pembungkus. Agar-agar kering disortasi untuk memisahkan yang rusak, sobek dan kotor sekaligus dilakukan pengelompokkan mutunya. Agar-agar kertas dikemas dalam kantong plastik berisi 10 gr per kantong plastik atau tergantung permintaan pasar.

Produk akhir
            Jumlah agar kertas yang diperoleh dari hasil pengolahan (rendemen) dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya mutu rumput laut yang digunakan. Dari hasil pengolahan rumput laut agar merah biasanya dapat diperoleh rendemen 20-25% dari berat rumput laut.

Sumber : Pusat Riset Pengolahan Produk Dan Sosial Ekonomi Kelautan Dan Perikanan 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

  MENGENAL IKAN SCORPION Mengingat permintaan ikan hias dari tahun ketahun terus meningkat, maka Ikan  Skorpion Volitan (Pterois ...