POTENSI BUDIDAYA UDANG ROTRIS
- Laju pertumbuhan yang menyerupai udang windu (dapat mencapai ukuran 30 gr/4 bulan).
- Toleran terhadap
suhu rendah dan perubahan salinitas (khususnya pada salinitas tinggi).
- Toleran terhadap
lingkungan yang ekstrim (kindisi tanah gambut dan kondisi lainnya).
- Pemicu munculnya
penyakit pada udang rostris ada tiga, faktor yakni menurunnya kualitas
lingkungan pemeliharaan, adanya jasad patogen, dan kondisi udang yang lemah.
Bila udang rostris terserang penyakit dapat dipastikan ditimbulkan oleh
beberapa faktor tersebut. Untuk mencegah dan mengobatinya maka harus diketahui
faktor penyebabnya.
Klasifikasi dari udang rostris (Litopenaeus
stylirostris) adalah sebagai berikut :
v Sub Phyllum : Crustacea
v Kelas
: Malacostraca
v Ordo
: Decapoda
v Famili
: Penaidae
v Genus
: Litopenaeus
v Species
: Litopenaeus stylirostris
Ciri
morfologi udang rostris ini tidak berapa beda dengan deskripsi udang pada
umumnya. Secara jelas yang tampak adalah udang ini berwarna biru kehitaman,
keki renang merah kebiru-biruan, rostrum panjang bergigi 7 pada bagian atas
(dorsal) dan 1 gigi lunak yang berkembang di bagian ventral.
PERSIAPAN AIR MEDIA
Dalam persiapan air media awal sudah dianggap baik apabila kondisi parameter
kualitas air dan kelimpahan plankton tidak mengalami goncangan (fluktuasi) yang
mencolok. Tahapan dalam persiapan air media awal adalah sebagai berikut :
- Pengamatan parameter kualitas tanah (pH :
6,5-7,5 ; kandungan bahan organic 8-10 %). Tujuan dari pengamatan parameter
kualitas tanah ini adalah untuk mengetahui kondisi tanah tersebut sudah layak
atau belum bagi kebutuhan biologis udang yang akan dipelihara.
- Pengisian air seluruh komponen petakan tambak
hingga mencapai ketinggian yang optimal (1,2-1,4 m), dilakukan pada saat
kondisi air laut sedang pasang tinggi. Kemudian air dibiarkan 2-5 hari dengan
tujuan untuk mengetahui tingkat porositas tanah dan tingkat evaporasi
(penguapan) air pada petakan tambak yang akan dioperasionalkan.
- Sterilisasi air media dengan kaporit berkisar
antara 25-30 ppm dan ditebar merata, kemudian diaerasi (dikincir) yang kuat
selama 3-5 jam. Pengadukan dengan kincir bertujuan agar kaporit yang
diaplikasikan tersebar secara merata hingga ke dasar tambak, sehingga air media
tersebut dapat segera steril.
- Pengamatan parameter kualitas air, seperti pH
(7,5-8,5), suhu (28o-31o C), dan salinitas (15-35 ppt), serta parameter air
lainnya. Pengukuran parameter kualitas air ini bertujuan untuk mengetahui
kondisi kualitas air secara awal, sehingga pada saat penebaran benur dapat
disesuaikan (untuk proses adaptasi penebaran benur).
PEMILIHAN DAN PENEBARAN BENIH
Apabila kondisi air media sudah siap dalam
artian baik kondisi parameter kualitas air dan kondisi kelimpahan plankton,
maka segera dapat dilakukan penebaran benih.
Pemilihan standar benih udang rostris adalah
sebagai berikut :
-
Ukuran diusahakan
seragam.
-
Gerakan lincah
dan menantang arus.
-
Respon terhadap
gerakan.
-
Warna tubuhnya
putih transparan.
-
Kaki dan kulit
bersih.
-
Isi usus tidak
putus, dan
- Adaptif (tahan) terhadap perubahan salinitas.
Benih udang
rostris yang ditebar adalah ukuran PL-15 atau ukuran tokolan (sebesar pentol
korek api) dan sudah dalam kondisi bebas virus. Standar baku benih yang baik
adalah setelah dipilah dengan formalin, kematiannya maksimal tidak lebih dari 5
%. Benih tersebut diangkut ke tambak dan kemudian sebelum ditebar terlebih
dahuludiadaptasikan terhadap parameter kualitas air yaitu suhu, salinitas, pH,
dan parameter lainnya secara perlahan-lahan selama 5-15 menit.
Waktu
penebaran yang baik diusahakan pagi hari (jam 0500- 0700).
Dengan padat penebaran yang optimal pada pembesaran udang rostris dengan
teknologi intensif pada system ini adalah berkisar antara 25-50 ekor/m2
(tergantung factor daya dukung lahan dan sarana penunjang lainnya).
Selama masa pemeliharaan udang rostris
berlangsung (masa operasional berjalan) perlakuan dan pengamatan sangatlah
menentukan tingkat keberhasilan. Untuk itu, dalam kurun waktu tersebut ada
beberapa kegiatan, perlakuan, dan pengamatan penting yang perlu diperhatikan, yaitu
:
-
Pengaturan dan
pemberian pakan.
-
Manajemen
plankton.
-
Pengelolaan air
dan lumpur.
-
Pengamatan kondisi dan pertumbuhan udang.
DAFTAR
PUSTAKA :
Junaidah, S., 2004. “Petunjuk Teknis
Pembenihan Udang Rostris”. Dirjen Perikanan Budidaya. BBPBAP Jepara.
Kokarkin, C., 2002. “Petunjuk Teknis Budidaya
Udang Rostris”. Dirjen Perikanan. Jakarta.
Basri H. dan Syafei L.S, 2005. Buku Seri
Kesehatan Ikan “Udang Rostris Sehat Produksi Meningkat”. Sekolah Tinggi
Penyuluhan Pertanian, Jurusan Penyuluhan Perikanan, Bogor.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar