UDANG REBON (Mysis sp)
SI KECIL YANG BERMANFAAT
LATAR BELAKANG
Udang rebon merupakan jenis udang putih yang berukuran sangat kecil (±1-3 cm) dan tidak dapat tumbuh menjadi besar, hidup berkelompok dalam jumlah yang sangat banyak dan muncul secara berkala pada bulan-bulan tertentu (musim rebon/musim hujan) . Udang rebon termasuk jenis udang konsumsi yang dapat dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat. Dibandingkan dengan udang lainnya, rebon jauh lebih murah harganya.
Udang
rebon juga memiliki kandungan nutrisi yang tinggi dan dapat dijadikan salah
satu makanan instan yang bernilai gizi tinggi berupa kerupuk dan memiliki nilai
jual yang dapat dijangkau oleh konsumen. Kadar kolestrol udang rebon jauh lebih
rendah bila dibandingkan dengan hewan mamalia (Suprapti, 2004).
Udang
rebon adalah salah satu hasil laut dari jenis udang-udangan namun dengan ukuran
yang sangat kecil dibandingkan dengan jenis udang – udangan lainnya. Karena
ukurannya yang kecil inilah, udang ini disebut dengan udang “rebon”. Di
mancanegara, udang ini lebih dikenal sebagai terasi shrimp karena memang udang
ini merupakan bahan baku utama pembuatan terasi. Di pasaranpun, udang ini lebih
mudah ditemukan sebagai bahan seperti terasi, atau telah dikeringkan dan sangat
jarang dijual dalam keadaan segar (Astawan, 2009).
Fitriyani
dkk (2013) menyatakan bahwa udang rebon memiliki kelemahan yaitu mudah busuk
jika tidak diolah. Oleh karena itu, udang rebon sebaiknya diolah terlebih
dahulu agar tidak mengalami kerusakan. Salah satu cara pengolahan udang rebon
agar tidak mengalami kerusakan yaitu dapat diolah menjadi produk makanan ringan
yang dapat dikonsumsi kapan saja sebagai upaya diversifikasi produk perikanan.
KANDUNGAN
NUTRISI UDANG REBON
Menurut Mahmud
(2009) dalam Sipayung (2014), kandungan
nutrisi yang dimiliki udang rebon sangat tinggi. Protein udang rebon segar
yaitu 16,20 gr. Keunggulan lain dari udang rebon adalah kandungan kalsium,
fosfor dan zat besinya yang juga tinggi. Kandungan kalsium dalam 100 g udang
rebon adalah 2306,00 mg, kandungan fosfor sebanyak 625,00 mg, zat besi sebanyak
21,40 mg (8 kali kandungan zat besi 100 g daging sapi). Disamping itu menurut
Respiati et al. (2008) pada setiap
100 g bahan udang rebon (Mysis sp.) segar mengandung 20,3 gr protein, dan
profil asam amino esensial udang seperti asam gulamat sebanyak 3,465 mg, asam
aspartat sebanyak 2,1 mg, arginin sebanyak 1,775 mg, lisin sebanyak 1,768 mg,
leusin sebanyak 1,612 mg, glisin sebanyak 1,225 mg, isoleusin sebanyak 985 mg
dan valine sebanyak 956 mg. Dapat
dilihat pada Tabel berikut .
Tabel 1.
Kandungan Nutrisi pada setiap 100 gram Udang Rebon (Mysis sp)
NO. |
Kandungan
Protein dalam setiap 100 gram |
Jumlah |
1. |
Protein |
16,20 g |
2. |
Kalsium |
2306,00
mg |
3. |
Fosfor |
625,00 mg |
4. |
Zat besi |
21,40 mg |
5. |
Asam amino esensil : - asam gulamat -
asam aspartat -
arginin -
lisin -
leusin -
glisin -
isoleusin -
valine |
3,465 mg 2,1 mg 1,775 mg 1,768 mg 1,612 mg 1,225 mg 985 mg 956 mg. |
DAFTAR
PUSTAKA
Astawan, M. 2009. Nutrition. Udang Rebon Bikin Tulang
Padat.
Persagi. 2009. Tabel Komposisi Pangan
Indonesia. Jakarta. PT Elex Media Komputindo
Saparinto C dan Hidayati D.2006. Bahan Tambahan
Pangan. Kanisius:Yogyakarta
Suprapti, Lies. 2004. Aneka Olahan Udang.
Penerbit Kanisius: Yogyakarta.