Sabtu, 19 Februari 2022

PEMBUATAN PAKAN MANDIRI DENGAN 

SUBSTITUSI  TEPUNG Azolla sp

 

I. Latar Belakang

Pakan merupakan kebutuhan terbesar dalam usaha budidaya perikanan yang memiliki biaya produksi total hingga mencapai 70 % . Salah satu kesulitan dalam memperoleh nutrisi pada pakan yang dibutuhkan oleh ikan di masyarakat adalah karena tingginya harga bahan baku untuk membuat pakan. Sampai saat ini penggunaan sumber protein nabati pada ransum pakan hanya mengandalkan tepung kedelai, sedangkan harga tepung kedelai semakin meningkat .

Tanaman  Azolla sp. Dapat digunakan sebagai bahan subtitusi yang dapat dibuat menjadi tepung untuk menggantikan tepung kedelai karena tanaman ini memiliki kandungan protein 28,12% berat kering.

Tujuan adalah untuk mengetahui secara langsung teknik pembuatan pakan mandiri dengan tanaman Azolla sp. sebagai bahan subtitusi yang merupakan cara alternatif untuk mengurangi biaya produksi pakan.

Penyusunan Formulasi Pakan

Menurut Yulfiperius (2009), Penyusunan formulasi pakan ikan komersial, perhitungan mutlak diperlukan untuk menentukan komposisi yang sesuai dengan standar kebutuhan nutrisi ikan. Penyusunan formulasi bertujuan untuk memperoleh nutrisi yang diperlukan ikan baik didalam jumlah dan perbandingan yang tepat untuk pertumbuhan ikan yang optimal. Dalam pemilihan bahan untuk menyusun formulasi suatu makanan ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan antara lain kesediaan bahan dan harga.

II. Klasifikasi

Tumbuhan Azolla dalam taksonomi tumbuhan mempunyai klasifikasi

Kingdom               : Plantae (Tumbuhan)

Subkingdom          : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

Divisi                     : Pteridophyta

Kelas                     : Leptosporangiopsida (heterosporous)

Ordo                      : Salviniales

Famili                    : Salviniaceae

Genus                    : Azolla S

Pesies                     : zolla sp.


Azolla sp. berbentuk segitiga atau segiempat, memiliki ukuran (2– 4) cm, dengan cabang, akar rhizoma dan daun terapung, akar soliter, menggantung di air, berbulu, panjang 1– 5 cm, dengan membentuk kelompok 3 – 6 rambut akar, daun kecil, membentuk 2 barisan, menyirap bervariasi, duduk melekat, cuping dengan cuping  dorsal  berpegang di atas permukaan air dan cuping ventral mengapung (De Winter dan Amororso, 2003).

Secara morfologi, Azolla dapat dibedakan menjadi tiga bagian yaitu akar, rhizoma dan daun. Akar terdiri dari seberkas akar yang kecil-kecil, rhizoma dan lobus ventral. Daun berongga, di dalamnya hidup Anabaena Azolla (Ladha dan Watanabe, 1985).

Kandungan nutrisi Azolla


Azolla yang merupakan famili dari Azollaceae memiliki kandungan protein dan asam amino esensial yang baik seperti zat besi, kalsium, magnesium, potassium, fosfor, mangan dsb. Azolla juga mengandung vit. A, beta karoten, vit. B12 (Cherryl et al., 2014). Berikut adalah kandungan nutrisi pada Azolla pinnata.

Tabel 1. Proximat kandungan tepung Azolla pinnata

Tabel 2. Asam amino pada tepung Azolla pinnata

(Sumber: ALALADE and IYAI; 2006 dalam Hidayat dkk, 2011)

  Aplikasi tepung  Azolla pinnata sebagai pakan sumber nutrisi, feed additive, maupun sebagai pakan substitusi telah diteliti pada beberapa jenis ikan. Menurut Lumpkin and Plucknet, 1982 dalam Handajani, 2011 kandungan protein pada Azolla sp. sebesar 23,42% berat kering dengan komposisi asam amino esensial yang lengkap. Karenanya, tanaman Azolla sangat berpotensi sebagai bahan penyusun pakan ikan sebagai sumber protein nabati pengganti tepung kedelai. Faktor pakan menentukan biaya produksi mencapai 60–70% dalam usaha budidaya ikan sehingga perlu pengelolaan yang efektif dan efisien. Sampai saat ini sumber protein nabati yang digunakan dalam pakan ikan adalah tepung kedelai. Harga kedelai terus meningkat dan saat ini mencapai Rp. 12.000 per kg, sehingga tepung Azolla pinnata menjadi alternatif pakan substitusi karena Azolla pinnata merupakan gulma air yang tidak termanfaatkan tetapi memiliki kandungan protein yang cukup tinggi (Handajani, 2011).

Hasil penelitian Handajani (2011) menunjukkan adanya perbedaan pada substitusi tepung Azolla terfermentasi terhadap tepung kedelai. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan tepung Azolla terfermentasi dapat digunakan sebagai substitusi tepung kedelai sebesar 15%. Hasil subtitusi tepung Azolla terfermentasi sebesar 15% dengan tepung kedelai 85%, menghasilkan pertumbuhan ikan nila Gift mutlak lebih tinggi (0,81) dibandingkan dengan pakan yang mengandung tepung kedelai 100% (0,57). Kandungan asam-asam amino dari subtitusi tepung Azolla terfermentasi (15%) dan tepung kedelai (85%) lebih tinggi dibandingkan pada pakan yang 100% tepung kedelai. Substitusi tepung Azolla terfermentasi sebesar 15% pada pakan ikan dapat meningkatkan produktivitas ikan Nila dengan hasil pertumbuhan mutlak sebesar 0,81 gram, rasio konversi pakan 3,14 dan daya cerna protein sebesar 67,68%. Penggunaan substitusi tepung Azolla terfermentasi 15% dalam pakan ikan dapat menekan biaya produksi sebesar 15% jika dibandingkan penggunaan tepung kedelai tanpa substitusi.

Oktavianawati (2015) melaporkan bahwa Azola pinnata yang dijadikan pakan tambahan beserta probiotik pada ikan Patin (Pangassius djambal) menunjukkan performa pertumbuhan yang baik dan tinggi akan protein dibanding ikan kontrol yang hanya diberikan pakan pelet tanpa diberikan pakan tambahan dari Azola pinnata dan probiotik. Hal ini dikarenakan A. pinnata memiliki kadar protein sebesar 24-30% sehingga dapat digunakan sebagai alternatif pakan ikan, sedangkan probiotik dapat membuat ikan menjadi lebih baik dalam mencerna nutrisi yang terkandung dalam pakan sehingga meningkatkan pertumbuhan.

III. Formulasi Pakan Mandiri dengan Substitusi Tepung Azolla sp

Adapun bahan baku yang digunakan dalam formulasi pakan mandiri ini adalah sebagai berikut :

(1)  Tepung ikan  kandungan protein 50%

(2)  Tepung Azolla sp kandungan protein 28 %

(3)  Tepung Dedak kandungan protein 6 %

(4)  Tepung Jagung kandungan protein 9 %

(5)  Kanji kandungan protein 2%


Selanjutnya perbandingan bahan pakan yang digunakan yaitu:  Tepung ikan sebanyak 35 % ; Tepung Azolla sp 25 %; Tepung Dedak 25 %; Tepung Jagung 10 % dan Tepung Kanji 5% .  Jadi Jumlah keseluruhan sebanyak 100%.

Untuk mengetahui berapa persen (%) kandungan protein pakan mandiri yang akan dibuat, maka dapat dihitung sebagai berikut : jumlah (%) bahan pakan yang digunakan dikali kandungan (%) protein bahan baku dibagi 100, jadi  hasilnya sebagai berikut :

(1)   Tepung ikan                      = 35 x 50/100 = 17,5  %

(2)   Tepung Azolla sp               = 25 x 28/100 =   7     %

(3)   Tepung dedak                   = 25 x 6/100   =   1,5  %

(4)   Tepung Jagung                 = 10 x 9/100   =   0,9  %

(5)   Tepung Kanji                    =   5 x 2/100   =   0,1 % 

Jumlah           =  27  %

Jumlah kandungan protein pakan mandiri yang akan dibuat  : 27 %             


Jadi untuk membuat pakan mandiri sebanyak 5 kg (5000 gr), maka bahan yang digunakan yaitu :


(1)   Tepung ikan                       = 35/100 x 5000 gr = 1.750  gr

(2)   Tepung Azolla sp                = 25/100 x 5000 gr = 1.250  gr

(3)   Tepung Deda                      = 25/100 x 5000 gr =  1.250 gr

(4)   Tepung jagung                   = 10/100 x 5000 gr =     500 gr

(5)   Tepung kanji                      = 5 / 100 x 5000 gr =     250 gr

Jumlah bahan pakan yang akan digunakan  =  5.000 gr                    

 

IV.  KESIMPULAN

Tepung Azolla pinnata memiliki protein sebesar 24-30% dengan komposisi asam amino esensial yang lengkap. Karenanya, tanaman Azolla sangat berpotensi sebagai bahan penyusun pakan ikan sebagai sumber protein nabati pengganti tepung kedelai. Penggunaan substitusi tepung Azolla terfermentasi 15% dalam pakan ikan dapat menekan biaya produksi sebesar 15%.  Azolla pinnata yang dijadikan pakan tambahan beserta probiotik pada ikan Patin (Pangassius djambal) menunjukkan performa pertumbuhan yang baik dan dapat meningkatkan nilai kecernaan.

 

DAFTAR PUSTAKA

Cherryl, D. M. R.M.V Prasad, S. JagadeeswaraRao, P. Jayalaxmi and D. Srinivas Kumar. 2014. A Study on The Nutritive Value of Azolla pinnata. Livestock Research International. Vol 2 (1): 13-15p.

Handajani, H. 2011. Optimalisasi Substitusi Tepung Azolla Terfermentasi Pada Pakan Ikan untuk Meniingkatka


  MENGENAL IKAN SCORPION Mengingat permintaan ikan hias dari tahun ketahun terus meningkat, maka Ikan  Skorpion Volitan (Pterois ...