PEMBUATAN PAKAN MANDIRI DENGAN
SUBSTITUSI TEPUNG
Azolla sp
I. Latar Belakang
Pakan
merupakan kebutuhan terbesar dalam usaha budidaya perikanan yang memiliki biaya
produksi total hingga mencapai 70 % . Salah satu kesulitan dalam memperoleh nutrisi
pada pakan yang dibutuhkan oleh ikan di masyarakat adalah karena tingginya
harga bahan baku untuk membuat pakan. Sampai saat ini penggunaan sumber protein
nabati pada ransum pakan hanya mengandalkan tepung kedelai, sedangkan harga
tepung kedelai semakin meningkat .
Tanaman
Azolla sp. Dapat digunakan sebagai bahan subtitusi yang dapat
dibuat menjadi tepung untuk menggantikan tepung kedelai karena tanaman ini
memiliki kandungan protein 28,12% berat kering.
Tujuan
adalah untuk mengetahui secara langsung teknik pembuatan pakan mandiri dengan
tanaman Azolla sp. sebagai bahan subtitusi yang merupakan cara
alternatif untuk mengurangi biaya produksi pakan.
Penyusunan Formulasi
Pakan
Menurut Yulfiperius (2009), Penyusunan formulasi pakan ikan
komersial, perhitungan mutlak diperlukan untuk menentukan komposisi yang sesuai
dengan standar kebutuhan nutrisi ikan. Penyusunan formulasi bertujuan untuk
memperoleh nutrisi yang diperlukan ikan baik didalam jumlah dan perbandingan
yang tepat untuk pertumbuhan ikan yang optimal. Dalam pemilihan bahan untuk
menyusun formulasi suatu makanan ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan
antara lain kesediaan bahan dan harga.
II. Klasifikasi
Tumbuhan Azolla dalam taksonomi
tumbuhan mempunyai klasifikasi
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom
: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Divisi
: Pteridophyta
Kelas
:
Leptosporangiopsida (heterosporous)
Ordo
: Salviniales
Famili
: Salviniaceae
Genus : Azolla S
Pesies : zolla sp.
Azolla sp. berbentuk segitiga atau segiempat, memiliki ukuran (2– 4) cm, dengan cabang, akar rhizoma dan daun terapung, akar soliter, menggantung di air, berbulu, panjang 1– 5 cm, dengan membentuk kelompok 3 – 6 rambut akar, daun kecil, membentuk 2 barisan, menyirap bervariasi, duduk melekat, cuping dengan cuping dorsal berpegang di atas permukaan air dan cuping ventral mengapung (De Winter dan Amororso, 2003).
Secara morfologi, Azolla dapat
dibedakan menjadi tiga bagian yaitu akar, rhizoma dan daun. Akar terdiri dari
seberkas akar yang kecil-kecil, rhizoma dan lobus ventral. Daun berongga, di
dalamnya hidup Anabaena Azolla (Ladha dan Watanabe, 1985).
Kandungan
nutrisi Azolla
Azolla yang merupakan famili dari Azollaceae memiliki kandungan protein dan asam amino esensial yang baik seperti zat besi, kalsium, magnesium, potassium, fosfor, mangan dsb. Azolla juga mengandung vit. A, beta karoten, vit. B12 (Cherryl et al., 2014). Berikut adalah kandungan nutrisi pada Azolla pinnata.
Tabel 1. Proximat kandungan tepung Azolla pinnata
Tabel 2. Asam amino pada tepung Azolla pinnata
Aplikasi tepung Azolla pinnata sebagai pakan sumber nutrisi, feed additive, maupun sebagai pakan substitusi telah diteliti pada beberapa jenis ikan. Menurut Lumpkin and Plucknet, 1982 dalam Handajani, 2011 kandungan protein pada Azolla sp. sebesar 23,42% berat kering dengan komposisi asam amino esensial yang lengkap. Karenanya, tanaman Azolla sangat berpotensi sebagai bahan penyusun pakan ikan sebagai sumber protein nabati pengganti tepung kedelai. Faktor pakan menentukan biaya produksi mencapai 60–70% dalam usaha budidaya ikan sehingga perlu pengelolaan yang efektif dan efisien. Sampai saat ini sumber protein nabati yang digunakan dalam pakan ikan adalah tepung kedelai. Harga kedelai terus meningkat dan saat ini mencapai Rp. 12.000 per kg, sehingga tepung Azolla pinnata menjadi alternatif pakan substitusi karena Azolla pinnata merupakan gulma air yang tidak termanfaatkan tetapi memiliki kandungan protein yang cukup tinggi (Handajani, 2011).
Hasil
penelitian Handajani (2011) menunjukkan adanya perbedaan pada
substitusi tepung Azolla terfermentasi terhadap tepung
kedelai. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan tepung Azolla terfermentasi
dapat digunakan sebagai substitusi tepung kedelai sebesar 15%. Hasil subtitusi
tepung Azolla terfermentasi sebesar 15% dengan tepung kedelai
85%, menghasilkan pertumbuhan ikan nila Gift mutlak lebih tinggi (0,81)
dibandingkan dengan pakan yang mengandung tepung kedelai 100% (0,57). Kandungan
asam-asam amino dari subtitusi tepung Azolla terfermentasi
(15%) dan tepung kedelai (85%) lebih tinggi dibandingkan pada pakan yang 100%
tepung kedelai. Substitusi tepung Azolla terfermentasi sebesar
15% pada pakan ikan dapat meningkatkan produktivitas ikan Nila dengan hasil
pertumbuhan mutlak sebesar 0,81 gram, rasio konversi pakan 3,14 dan daya cerna
protein sebesar 67,68%. Penggunaan substitusi tepung Azolla terfermentasi
15% dalam pakan ikan dapat menekan biaya produksi sebesar 15% jika dibandingkan
penggunaan tepung kedelai tanpa substitusi.
Oktavianawati (2015) melaporkan bahwa Azola pinnata yang dijadikan pakan tambahan beserta probiotik pada ikan Patin (Pangassius djambal) menunjukkan performa pertumbuhan yang baik dan tinggi akan protein dibanding ikan kontrol yang hanya diberikan pakan pelet tanpa diberikan pakan tambahan dari Azola pinnata dan probiotik. Hal ini dikarenakan A. pinnata memiliki kadar protein sebesar 24-30% sehingga dapat digunakan sebagai alternatif pakan ikan, sedangkan probiotik dapat membuat ikan menjadi lebih baik dalam mencerna nutrisi yang terkandung dalam pakan sehingga meningkatkan pertumbuhan.
III. Formulasi Pakan Mandiri dengan Substitusi Tepung Azolla sp
Adapun bahan baku yang digunakan dalam formulasi pakan mandiri ini adalah sebagai berikut :
(1) Tepung
ikan kandungan protein 50%
(2) Tepung
Azolla sp kandungan protein 28 %
(3) Tepung
Dedak kandungan protein 6 %
(4) Tepung
Jagung kandungan protein 9 %
(5) Kanji
kandungan protein 2%
Selanjutnya
perbandingan bahan pakan yang digunakan yaitu:
Tepung ikan sebanyak 35 % ; Tepung Azolla sp 25 %; Tepung Dedak 25 %;
Tepung Jagung 10 % dan Tepung Kanji 5% .
Jadi Jumlah keseluruhan sebanyak 100%.
Untuk
mengetahui berapa persen (%) kandungan protein pakan mandiri yang akan dibuat,
maka dapat dihitung sebagai berikut : jumlah (%) bahan pakan yang digunakan
dikali kandungan (%) protein bahan baku dibagi 100, jadi hasilnya sebagai berikut :
(1)
Tepung ikan = 35 x 50/100 = 17,5 %
(2)
Tepung Azolla sp = 25 x 28/100 = 7 %
(3)
Tepung dedak =
25 x 6/100 = 1,5 %
(4)
Tepung Jagung = 10 x 9/100 =
0,9 %
(5)
Tepung Kanji = 5 x 2/100
= 0,1 %
Jumlah = 27 %
Jumlah
kandungan protein pakan mandiri yang akan dibuat : 27 %
Jadi
untuk membuat pakan mandiri sebanyak 5 kg (5000 gr), maka bahan yang digunakan
yaitu :
(1)
Tepung ikan = 35/100 x 5000 gr = 1.750
gr
(2)
Tepung Azolla sp = 25/100 x 5000 gr = 1.250 gr
(3)
Tepung Deda = 25/100 x 5000 gr = 1.250 gr
(4)
Tepung jagung = 10/100 x 5000 gr = 500 gr
(5)
Tepung kanji = 5 / 100 x 5000 gr
= 250 gr
Jumlah bahan pakan
yang akan digunakan = 5.000 gr
IV. KESIMPULAN
Tepung Azolla
pinnata memiliki protein sebesar 24-30% dengan komposisi asam amino
esensial yang lengkap. Karenanya, tanaman Azolla sangat
berpotensi sebagai bahan penyusun pakan ikan sebagai sumber protein nabati
pengganti tepung kedelai. Penggunaan substitusi tepung Azolla terfermentasi
15% dalam pakan ikan dapat menekan biaya produksi sebesar 15%. Azolla
pinnata yang dijadikan pakan tambahan beserta probiotik pada ikan
Patin (Pangassius djambal) menunjukkan performa pertumbuhan yang baik
dan dapat meningkatkan nilai kecernaan.
DAFTAR PUSTAKA
Cherryl, D. M. R.M.V Prasad,
S. JagadeeswaraRao, P. Jayalaxmi and D. Srinivas Kumar. 2014. A Study on The
Nutritive Value of Azolla pinnata. Livestock Research
International. Vol 2 (1): 13-15p.
Handajani, H. 2011.
Optimalisasi Substitusi Tepung Azolla Terfermentasi Pada Pakan Ikan untuk
Meniingkatka