PEMBENIHAN IKAN NILA GIFT
Ikan Nila GIFT (Genetic Improvement of Farmed Tilapia), generasi ke-3
dan ke-6 diintroduksikan ke Indonesia
tahun 1994 dan 1996 dari ICLARM Philipina, melalui Balai Penelitian
Perikanan Air Tawar (Balitkanwar) sebagai salah satu anggota INGA
(International Network for Genetics in Aquaculture). Nila GIFT merupakan ikan
nila unggul yang dihasilkan dari perbaikan mutu genetika ikan nila dari 8
negara (Taiwan, Mesir, Thailand, Ghana, Singapura, Israel, Senegal, Kenya)
melalui program pemuliaan yaitu persilangan dan seleksi famili.
Keunggulan mutu genetika ikan Nila GIFT
diharapkan memberikan kontribusi yang sangat besar bagi pengembangan budidaya
perikanan, khususnya ditingkat pengguna seperti petani / pengusaha pembenih,
pendederan dan pembesaran baik di kolam maupun di keramba jaring apung.
Keunggulan tersebut akan meningkatkan produktivitas usaha, sehingga secara
langsung akan meningkatkan pendapatan para pengguna.
Pembenihan merupakan para faktor penentu utama
dalam mempertahankan kualitas benih. Dengan demikian pembenihan Nila GIFT
ditingkat petani pembenih, harus dapat dilakukan dengan tetap mempertahankan
kualitas genetika ikan.
KARAKTERISTIK SPESIFIK
·
Bentuk badan kokoh dan daging tebal
·
Punggung tinggi, mata besar dan menonjol
·
Garis melintang pada kedua sisi tubuh terdapat
8-10 buah
·
Terdapat bintik-bintik berbentuk oval pada sirip
punggung dan sirip ekor
KEUNGGULAN KOMPARATIF TERHADAP NILA LOKAL
·
Fekunditas (jumlah telur) lebih banyak 20-30%
·
Tumbuh lebih cepat 100 - 200%
·
Konversi pakan 0,8 - 1,2
·
Dalam 5 - 6 bulan dari ukuran 40 – 50 g dapat
mencapai minimal 600 g
·
Lebih tahan pada kondisi lingkungan yang kurang
baik
·
Lebih tahan terhadap penyakit
·
Mempunyai rentang toleransi salinitas cukup lebar
SISTEM PEMBENIHAN
Pemijahan
·
Induk ikan nila GIFT mulai dapat dipijahkan pada
ukuran diatas 150 g, tetapi sebaiknya berukuran diatas 250g.
·
Pakan yang diberikan harus mengandung kadar
protein tinggi, sekitar 27-30%, dengan jumlah pemberian sebesar 2% dari bobot
total ikan perhari.
·
Kolam pemijahan dapat berupa kolam tanah, kolam
tembok (bak) atau kolam tanah dengan dinding tembok dengan kedalaman air 80-100
cm.
·
Induk jantan dan betina ditebarkan di kolam
pemijahan sebanyak 4 ekor/m2 dengan perbandingan 3 ekor betina dan 1 ekor
jantan.
·
Induk dalam kondisi matang kelamin yang ditebar
di kolam pemijahan, setelah 2 minggu, benih yang berumur 2 hari lepas mulut
atau 5-7 hari setelah menetas mulai dapat dipanen.
·
Benih segera diambil untuk dipelihara di
kolam/bak pendederan. Pengambilan larva dilakukan paling sedikit 2 kali sehari
(pagi dan sore). Setiap ekor induk menghasilkan larva antara 300-750 ekor
perbulan.
Induk Ikan
Nila Gift
Pendederan
·
Benih hasil dari kolam pemijahan dipelihara di
kolam pendederan baik kolam tanah atau bak tembok
·
Padat penebaran pada pemeliharaan intensif dapat
mencapai 10.000 ekor/m3.
·
Pakan yang diberikan kepada larva sampai umur 7
hari adalah pakan alami (Daphnia atau Moina).
·
Setelah umur 7 hari dapat diberikan pakan buatan
berbentuk tepung sebanyak 10% berat badan per hari dengan frekuensi pemberian 5
kali.
· Lama pendederan 30-45 hari, untuk menghasilkan benih ukuran 3-5 cm, dengan tingkat kematian berkisar 10-15%.
Catatan :
·
Tiap generasi anak yang dijadikan induk, kualitas
genetikanya turun sebesar 25%, sehingga penggunaan induk dengan sistem tersebut
tidak dianjurkan karena akan menghasilkan benih yang kualitasnya menurun.
Penggunaan induk sebaiknya didapat dari hasil proses seleksi.
·
Balai Penelitian Perikanan Air Tawar secara terus
menerus melakukan penelitian untuk menjaga dan meningkatkan kualitas
induk-induk yang sudah ada dengan melakukan seleksi.