Rabu, 10 Februari 2021

PEMILIHAN LOKASI BUDIDAYA TERIPANG

Pemilihan lokasi merupakan langkah awal yang sangat menentukan keberhasilan budidaya.   Selain itu, beberapa pertimbangan bioekologi, social ekonomi, dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku juga harus dipenuhi agar kemungkinan timbulnya beberapa hambatan/ masalah di kemudian hari bias diantisipasi sedini mungkin.


Gambar 1. Contoh lokasi untuk budidaya teripang

Pada umumnya budidaya teripang dilakukan di perairan pantai pada kawasan pasang surut. Ini disebabkan karena potensi lahan pantai masih cukup luas. Namun demikian, teripang mempunyai kemungkinan pula untuk dibudidayakan di kolam air laut (tambak) dengan syarat tertentu.

Secara umum, perairan pantai yang memiliki benih teripang alami cocok untuk tempat budidaya. Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan suatu lokasi yang tidak memiliki benih alami juga cocok untuk tempat budidaya

Jenis teripang yang sudah dan banyak dibudidayakan di adalah teripang putih (Holothuria scabra).  Hal ini dikarenakan harga teripang ini mahal, pertumbuhannya cepat, lebih toleran terhadap perubahan lingkungan, dan dapat dibudidayakan dengan padat penebaran tinggi. Oleh karena itu, pertimbangan-pertimbangan dalam pemilihan lokasi ini diutamakan untuk jenis teripang putih walaupun tidak menutup kemungkinan untuk diterapkan pada jenis-jenis teripang lain. Hal  ini  mengingat  setiap jenis  teripang  mempunyai  sifat  biologi spesifik yang berbeda, tetapi secara umum habitatnya relatif sama.

 

Gambar 2. Keramba budidaya teripang

Pertimbangan dalam pemilihan lokasi tersebut adalah sebagai berikut:

1)  Lokasi  terlindung

Lokasi budidaya harus terlindung dari pengaruh arus, gelombang, maupun angin yang besar.  Arus, gelombang, atau angin yang besar akan memsak sarana budidaya serta menyulitkan dalam pengelolaan budidaya. Lokasi yang terlindung dari pengaruh seperti ini biasa diketemukan di perairan teluk, laguna, atau perairan terbuka yang terlindung oleh gugusan pulau atau karang penghalang.

2)  Kedalaman air   

Kedalaman air di lokasi budidaya sebaiknya berkisar antara 0,5 - 1 m dihitung pada waktu surut terendah, sedangkan pada pasang tertinggi kedalaman perairan sebaiknya tidak lebih dari 2  m.  Hal ini untuk menghindarkan teripang dari kekeringan atau kenaikan suhu air yang dapat mengganggu kehidupannya.

3)  Dasar perairan

Dasar perairan sebaiknya landai, terdiri dari pasir dan pecahan-pecahan karang, berlumpur, dan banyak ditumbuhi ilalang laut/lamun serta rumput laut.   Karang,  ilalang laut,  serta rumput laut ini selain berfungsi sebagai pelindung, juga berfungsi sebagai perangkap makanan untuk teripang.

4)  Perairan jernih

Perairan harus jernih, bebas pencemaran dengan nilai kecerahan 50 - 150 cm yang diukur dengan piring seicchi disk.

5)  Kualitas air

Lokasi budidaya yang dipilih sebaiknya mempunyai kisaran suhu air 24 - 30°C, kadar garam 28 - 32 ppt,  pH air 6,5 - 8,5,  oksigen terlarut 4 - 8 ppm, dan mempunyai gerakan air cukup (kecepatan arus 0,3 - 0,5 m/detik).

6)  Ketersediaan benih

Benih merupakan salah satu factor produksi yang cukup penting. Oleh karena itu, untuk menjamin kelangsungan budidaya teripang, harus tersedia benih yang cukup baik kualitas, kuantitas, maupun kontinuitas.

Lokasi budidaya sebaiknya dekat dengan sumber benih atau lokasi itu memiliki benih alami.   Terdapatnya benih alami di lokasi itu merupakan petunjuk bahwa  lokasi itu cocok untuk tempat budidaya. Di samping itu, kualitas benih akan terjaga tidak mengalami stress karena penanganan dan pengangkutan dan tidak perlu lagi  biaya untuk pengangkutan.

7)  Kemudahan

Lokasi budidaya harus mudah dijangkau. Selain itu, sarana produksi harus mudah diperoleh  dan pemasaran harus dapat dilakukan dengan mudah di tempat itu. Pertimbangan lainnya, lokasi budidaya sebaiknya bukan merupakan. Pusat kegiatan nelayan, bukan daerah penangkapan ikan, bukan wilayah pelayaran, dan bukan daerah pariwisata sehingga benturan kepentingan dapat dihindarkan.

 

DAFTAR PUSTAKA :

http://nationalgeographic.co.id/foto-lepas/2011/06/mencari-teripang

http://sinar-fals.blogspot.com/2010/12/gambar-keramba-tancap-teripang.html

Martoyo J,  Aji N dan Winanto T, 1994. BudidayaTeripang. Penebar swadaya, Jakarta.

  MENGENAL IKAN SCORPION Mengingat permintaan ikan hias dari tahun ketahun terus meningkat, maka Ikan  Skorpion Volitan (Pterois ...