PEMILIHAN LOKASI BUDIDAYA TERIPANG
Pemilihan lokasi merupakan langkah awal
yang sangat menentukan keberhasilan budidaya.
Selain itu, beberapa pertimbangan bioekologi,
social ekonomi, dan ketentuan perundang-undangan
yang berlaku juga harus dipenuhi
agar kemungkinan timbulnya beberapa hambatan/ masalah
di kemudian hari bias diantisipasi sedini mungkin.
Pada umumnya budidaya teripang dilakukan di
perairan pantai pada kawasan pasang surut. Ini disebabkan karena potensi lahan pantai masih cukup luas. Namun demikian,
teripang mempunyai kemungkinan pula
untuk dibudidayakan di kolam
air laut (tambak) dengan syarat tertentu.
Secara umum, perairan pantai yang
memiliki benih teripang alami cocok untuk tempat budidaya. Akan
tetapi, tidak menutup kemungkinan suatu lokasi yang tidak memiliki benih alami juga cocok untuk tempat budidaya
Jenis teripang yang sudah dan banyak dibudidayakan di adalah teripang putih (Holothuria scabra). Hal ini dikarenakan harga teripang ini mahal,
pertumbuhannya cepat, lebih toleran terhadap perubahan lingkungan, dan dapat dibudidayakan dengan padat penebaran tinggi. Oleh karena itu,
pertimbangan-pertimbangan dalam pemilihan lokasi ini diutamakan untuk jenis teripang putih walaupun tidak menutup kemungkinan untuk diterapkan pada jenis-jenis teripang lain.
Hal ini mengingat setiap jenis
teripang mempunyai sifat biologi spesifik yang
berbeda, tetapi secara umum habitatnya relatif sama.
Gambar 2. Keramba budidaya teripang
Pertimbangan dalam pemilihan lokasi tersebut adalah sebagai berikut:
1) Lokasi terlindung
Lokasi budidaya harus terlindung dari pengaruh arus, gelombang,
maupun angin yang
besar. Arus, gelombang, atau angin yang besar akan memsak sarana budidaya serta menyulitkan dalam pengelolaan budidaya. Lokasi
yang terlindung dari pengaruh seperti ini biasa diketemukan di
perairan teluk, laguna,
atau perairan terbuka yang
terlindung oleh gugusan pulau atau karang penghalang.
2) Kedalaman air
Kedalaman air di lokasi budidaya sebaiknya berkisar antara 0,5 - 1 m
dihitung pada waktu surut terendah,
sedangkan pada pasang tertinggi kedalaman perairan sebaiknya tidak lebih dari 2
m. Hal ini untuk menghindarkan teripang dari kekeringan atau kenaikan suhu air yang
dapat mengganggu kehidupannya.
3) Dasar perairan
Dasar perairan sebaiknya landai, terdiri dari pasir dan pecahan-pecahan karang, berlumpur,
dan banyak ditumbuhi ilalang laut/lamun serta rumput laut.
Karang, ilalang laut, serta rumput laut ini selain berfungsi sebagai pelindung, juga berfungsi sebagai perangkap makanan untuk teripang.
4) Perairan jernih
Perairan harus jernih, bebas pencemaran dengan nilai kecerahan 50 -
150 cm yang diukur dengan piring seicchi disk.
5) Kualitas air
Lokasi budidaya yang dipilih sebaiknya mempunyai kisaran suhu air 24 -
30°C, kadar garam 28 - 32 ppt, pH air 6,5 - 8,5, oksigen terlarut 4 - 8
ppm, dan mempunyai gerakan air cukup
(kecepatan arus 0,3 - 0,5 m/detik).
6) Ketersediaan benih
Benih merupakan salah satu factor produksi yang
cukup penting. Oleh karena itu, untuk menjamin kelangsungan budidaya teripang, harus tersedia benih yang cukup baik kualitas,
kuantitas, maupun kontinuitas.
Lokasi budidaya sebaiknya dekat dengan sumber benih atau lokasi itu memiliki benih alami.
Terdapatnya benih alami di lokasi itu merupakan petunjuk bahwa
lokasi itu cocok untuk tempat budidaya. Di
samping itu, kualitas benih akan terjaga tidak mengalami stress
karena penanganan dan pengangkutan dan tidak perlu lagi biaya untuk pengangkutan.
7) Kemudahan
Lokasi budidaya harus mudah dijangkau. Selain itu, sarana produksi harus mudah diperoleh
dan pemasaran harus dapat dilakukan dengan mudah di tempat itu. Pertimbangan lainnya, lokasi budidaya sebaiknya bukan merupakan. Pusat kegiatan nelayan, bukan daerah penangkapan ikan, bukan wilayah pelayaran, dan bukan daerah pariwisata sehingga benturan kepentingan dapat dihindarkan.
DAFTAR PUSTAKA :
http://nationalgeographic.co.id/foto-lepas/2011/06/mencari-teripang
http://sinar-fals.blogspot.com/2010/12/gambar-keramba-tancap-teripang.html
Martoyo J, Aji N dan Winanto T, 1994. BudidayaTeripang. Penebar swadaya, Jakarta.