Minggu, 26 Desember 2021

MENGENAL IKAN BLACK GHOST (Apteronotus albifrons)




Pendahuluan

Ikan  Black Ghost adalah ikan yang biasanya berwarna hitam yang tubuhnya menyerupai pisau melebar mulai kepala sampai badan melancip dibagian perut. Ikan Black gosh bergerak dengan sirip pada bagian bawah badan sampai ekor dengan sangat unik, dan ikan sering kali bergerak mundur. Ikan Afteronotus albifrons merupakan ikan yang berasal dari sungai Amazon, ikan ini berukuran sampai 50 cm, tubuhnya memanjang dan pipih dengan warna tubuh hitam.

Jenis ikan hias yang mencuat ke permukaan merupakan ikan hias yang mempunyai nilai ekspor tinggi. Salah satunya adalah black ghost. Dengan banyaknya permintaan, jenis ikan hias ini banyak diburu orang. Tak mengherankan jika banyak muncul pembudidaya ikan yang berusaha memelihara dan kemudian menjualnya.

Dengan banyaknya pembudidaya yang memelihara black ghost maka diperlukan informasi tentang ikan hias ini. Dalam budidaya ikan, serangan penyakit merupakan masalah dan aspek yang sangat penting. Artinya penanggulangan penyakit dan hama juga harus menjadi pengetahuan bagi pembudidaya yang ingin membudidayakan ikan hias ini. Sebab serangan penyakit dapat mengakibatkan kerugian ekonomis.

          Agar para pembudidaya ikan hias ini mampu mencegah serta mengatasi serangan penyakit yang terjadi pada ikan peliharaanya, maka perlu dibekali pengetahuan mengenai jenis penyakit dan teknik penanggulangannya.

Klasifikasi

Dalam tata nama internasional, black ghost mempunyai sistematika sebagai berikut:

Kerajaan     : Pisces

Filum          : Chordata

Subfilum     : Vertebrata

Superkelas  : Agnatha ( jawless fishes )

Kelas           : Osteichtyes (bony/teleost fishes)

Subkelas     : Actinopterygii

Superordo   : Teleostei

Ordo            : Cypriniformes (carp)

Subordo      : Gymnotoidei (electric eels)

Famili         : Apteronotidae

Genus         : Apteronotus

Spesies       : Apteronotus albifron

Sumber        : Bernhard Grzimek, 1973 

Ciri-Ciri Morfologi

Dari sistematika di atas, terlihat bahwa black ghost termasuk ikan bertulang belakang, mempunyai rahang, dan berduri banyak. Kelompok subordo Gymnotoidei dicirikan dengan tubuh yang licin, memanjang, dan berbentuk seperti belut.

Sekujur tubuh ikan black ghost berwarna hitam kelam. Sirip dada dan sirip perut menyatu. Sirip yang menyatu ini memanjang dari dada sampai ke pangkal ekor. Pada saat berenang atau ada aliran air, sirip ini berkibar-kibar sehingga menimbulkan daya tarik tersendiri. Sirip ekor mengeras seperti lidi dan terdapat lingkaran berwarna putih dengan jumlah kadang-kadang 1, 2, atau 3 pada bagian ekor.

Bentuk tubuhnya tampak seperti lembaran daun pisang. Ikan ini senang dengan tempat yang agak gelap atau remang-remang dan akan bersembunyi apabila ada lubang, terutama pada siang hari. Garis pungung pada jantan sedikit pendek dari betina.  Selain itu, sirip ekor pada betina lebih sempit dari jantan. 

Habitat

          Black ghost mempunyai sifat yang tenang, baik dan tidak suka mengganggu ikan yang lain. Aktivitas ikan ini lebih banyak dilakukan di malam hari (nokturnal) sehingga pada siang hari ikan ini lebih suka  bersembunyi di bebatuan, daun-daunan, akar tanaman, atau benda lainnya di dasar sungai.

Penyebaran

Black ghost (Apteronotus albifrons) berasal dari daerah Brazil, Amerika Selatan dan bersifat karnivora.  Habitat aslinya memiliki suhu 25-280 C; pH 6,5-7,0 ; dan kekerasan 6-100 dH.

Black ghost yang berasal dari Brazil ini akan berkembang dengan baik pada suhu air sekitar 260 C. Suhu perairan di Indonesia berkisar antara 26-270C sehingga ikan ini dapat berkembang biak pada umumnya di negeri ini 

Pembenihan

          Black ghost berkembangbiak dengan cara bertelur. Telur-telur dikeluarkan dan kemudian diletakkan di suatu benda, misalnya batu dan akar tanaman. Ikan betina akan mengeluarkan telur terlebih dahulu kemudian disusul ikan jantan mengeluarkan sperma. Setelah itu telur akan menetas dalam waktu 3-4 hari. Kita harus waspada pada tahap ikan telah mencapai ukuran 1-3 inchi. Karena pada tahap ini penyakit white spot rentan menyerang.

Pada umumnya, pembudidaya memberi garam untuk ikan yang sakit. Namun, untuk benih yang berukuran kurang dari 2 inchi tidak disarankan untuk menggunakan pengobatan dengan cara memberi garam karena black ghost tidak memiliki sisik. 

Pembesaran

Ketika ingin melaukan kegiatan pembesaran ikan Black Ghost, maka ada beberapa hal terkait perawatannya yang harus diperhatikan demi pertumbuhan ikan yang baik. Ikan ini mampu hidup di kondisi air dengan tingkat keasaman yang netral. Untuk menghasilkan ikan Black Ghost yang sehat dan berkualitas, maka tetap harus diperhatikan makanannya. Pastikan untuk memberikan makanan secara tepat setiap harinya. Serta kebersihan akuarium selalu terjaga.

Perlu diketahui bahwa telur Black Ghost akan menetas dalam waktu 3 sampai 4 hari. Larva-larva tersebut akan bersembunyi di sela-sela tumbuhan pakis. Setelah 4 hari, Anda bisa memberi pakan pada anakan Black Ghost berupa naupi artemi selama 2 minggu.

Pada pembesaran jarang ditemukan penyakit. Tetapi jika terjadi stress pada ikan, maka diberikan metil biru 1% agar benih tetap sehat karena metil biru mengandung antibiotik.

 

Daftar Pustaka

Bachtiar, Yusuf dan Tim Lentera. 2004. Budi Daya Ikan Hias Air Tawar untuk Ekspor. Agromedia Pustaka. Jakarta.

Dalimartha, Setiawan. 2004. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia. Puspa Swara. Jakarta.

Indriani, YH dan Amin Mahmud. 2001. Ikan Hias Air Tawar Black Ghost.Penebar Swadaya. Jakarta.

Lesmana, DS dan Iwan D. 2001. Budi Daya Ikan Hias Air Tawar Populer. Penebar Swadaya. Jakarta.

Mardiyah A dan Syafei L.S, 2005. Buku Seri Kesehatan Ikan “Ikan Black Ghost Sehat Produksi Meningkat”. Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian, Jurusan Penyuluhan Perikanan, Bogor.

Rabu, 10 November 2021

PEMBUKUAN DAN AUDIT ANGGOTA KELOMPOK

 


 

PERLUNYA PEMBUKUAN

Pembukuan diperlukan untuk menjaga  keakuratan catatan atas semua transaksi dan keputusan-keputusan yang dibuat dalam kelompok. Pembukuan terdiri dari buku-buku administrasi, termasuk buku keuangan yang dimiliki oleh kelompok.

Administrasi keuangan dapat berarti pembukuan keuangan, yaitu catatan transaksi keuangan yang dibuat secara kronologis (munurut urutan waktu) dan sistematis (menurut cara-cara tertentu). Setiap organisasi kelompok, wajib mengelola administrasi keuangan dengan baik yaitu sesuai jenis serta diisi dengan tertib, teratur dan benar. Dengan administrasi keuangan yang baik, keuangan kelompok dapat terkendali dan pada waktu tertentu akan mudah untuk diketahui, sehingga dapat digunakan sebagai bahan untuk pengambilan keputusan.

Informasi kondisi keuangan kelompok dapat digunakan sebagai:

1.   Alat monitor perkembangan keuangan;

2.  Alat pengendalian keuangan;

3.  Alat evaluasi terhadap pencapaian tujuan/sasaran dari setiap kegiatan atau usaha; dan

4.  Alat manajemen dalam pengambilan keputusan.

Dalam membuat  buku-buku kelompok harus lengkap, tertib, teratur, benar dan bermanfaat, sehingga harus mengikuti prinsip-prinsip:

1.   Sistematis, buku diisi menurut cara-cara tertentu sesuai dengan jenis bukunya;

2.  Kronologis, buku diisi sesuai dengan urutan terjadinya transaksi;

3.  Informatif, dapat dipahami/dimengerti oleh semua pihak yang berkepentingan;

4.  Accountable, buku diisi memenuhi kaidah-kaidah atau ketentuan akuntansi, antara lain: dapat dihitung, dapat dievaluasi, dan dapat dipertanggungjawabkan;

5.  Auditable, catatan keuangan dapat diperiksa dengan mudah.


BENTUK-BENTUK PEMBUKUAN KEUANGAN KELOMPOK

Beberapa bentuk pembukuan yang dapat digunakan untuk menjaga  keakuratan catatan atas semua transaksi dan keputusan-keputusan yang dibuat dalam kelompok, antara lain berupa:

1.         Buku pertemuan adalah  buku dasar dan penting yang berisi tidak hanya proses pertemuan kelompok tapi juga transaksi keuangan yang terjadi  pada hari itu. Hal ini membantu kelompok untuk mengingat kembali keputusan yang telah diambil dalam pertemuan sebelumnya, tindakan yang diambil dan perlu ditindaklanjuti.  Buku ini sering disebut “buku induk”.

2.        Buku Administrasi Anggota adalah berisi tentang semua informasi mengenai anggota dan keluarganya serta catatan pendaftaran.

3.        Buku Kehadiran merupakan catatan tentang kehadiran anggota. Ini membantu untuk mencatat absen rutin dan alasan  bagi yang tidak hadir.

4.        Buku Pas Anggota  merupakan catatan tabungan dan pinjaman setiap anggota.  Buku ini disimpan oleh anggota.

5.        Buku  tabungan individu  berisi  tabungan harian masing-masing anggota kelompok. Ini membantu kelompok untuk mengetahui tabungan anggota setiap hari, setiap bulan dan setiap tahun. Bahkan jika buku pas anggota hilang, status tabungan dan pinjamannya  mungkin dapat di lacak dari buku ini.

6.        Buku  pinjaman individu berisi semua informasi pinjaman yang diberikan pada anggota, secara individu (termasuk masalah pinjaman, tujuan pinjaman, jadwal pengembalian bunga, pengembalian pinjaman, hutang yang belum lunas dan melampaui batas waktunya.

7.        Buku kas  memelihara semua catatan tunai dan transaksi bank dari kelompok.

8.        Buku kas umum  berisi neraca aktivitas secara kumulatif.  Sebagai contoh, dari buku kas umum, seseorang dapat menceritakan berapa banyak telah dihabiskan untuk transportasi oleh  kelompok, berapa banyak telah diperoleh  dari denda dan lain sebagainya. Hal ini memberikan informasi posisi keuangan pada setiap aktivitas kelompok.

9.        Buku tanda terima menjaga catatan semua penerimaan kelompok, dibuat duplikatnya, dan yang asli diberikan pada orang yang telah memberikan uang. Hal ini membantu baik kepada kelompok dan pihak yang membayar, sebagai bukti bahwa uang telah diterima.

10.     Semua pembayaran dan pengeluaran kelompok diputar menggunakan voucher pembayaran. Voucher ini ditahan oleh kelompok sebagai bukti  pembayaran. Namun demikian voucher pembayaran hanya merupakan dokumen pendukung.  Pembayarannya sendiri dibuat dengan nota bon atau pembayaran yang ditandatangani oleh penerima pembayaran. 

11.      Catatan permintaan surat kesanggupan pinjaman diminta dari peminjam sebagai keamanan pinjaman. 

12.     Dokumen pendukung, yang berhubungan dengan berbagai transaksi keuangan dan keputusan yang dibuat oleh kelompok dan semua koresponden harus disimpan dalam dokumen penyimpanan.

13.     Buku kas bank/buku cek diperlukan untuk mengadakan transaksi bank.

14.     Daftar  kontribusi lokal  menyediakan informasi keuangan yang dimobilisasi pada tingkat lokal, baik dalam bentuk uang tunai atau sejenisnya untuk berbagai program.

15.     Buku stok berisi informasi bahan-bahan yang diterima atau diadakan dan neraca, sesuai dengan nilai bahan.

 

MEMILIH PENULIS PEMBUKUAN KEUANGAN

Terkait dengan pentingnya pembuatan pembukuan keuangan kelompok, maka perlu diangkat seorang penulis sebagai pengelola dan penanggungjawab pembuatan pembukuan keuangan. Penulis dapat berasal dari dalam kelompok (anggota kelompok) atau seseorang dari luar kelompok (bukan anggota kelompok), dengan syarat: (1) jujur; (2) mudah dijumpai; (3) dapat diterima oleh semua anggota kelompok, (4) tidak  mengintervensi dinamika kelompok, (5) transparan; dan (6) ahli dalam menulis pembukuan.  Kelompok juga harus dapat dengan mudah memperoleh penulis pengganti jika penulis sewaktu-waktu berhenti.

 

PEMANTAUAN PENULIS PEMBUKUAN KEUANGAN KELOMPOK

Supaya efektif memantau penulis, beberapa kiat yang dapat digunakan kelompok adalah sebagai berikut :

1.   Kelompok harus yakin  bahwa penulis tidak pernah memegang uang.

2.  Anggota kelompok harus selalu memeriksa catatan-catatan sebelum mereka tanda tangan.

3.  Jika penulis bukan anggota kelompok, dia tidak boleh ikut campur dalam kegiatan kelompok.

Kelompok harus dapat mengontrol/mengendalikan keuangan umum, beberapa hal yang dapat dilakukan oleh kelompok untuk tetap mengendalikan keuangan umum adalah sebagai berikut:

1.   Siapapun penulis pembukuan keuangan tidak pernah memegang uang.

2.  Anggota mengawasi secara normal jumlah total dan komposisi uang kelompok pada setiap waktu.

3.  Jumlah total biasanya diumumkan pada pertemuan atau ditulis pada papan.

4.  Anggota mengawasi catatan tabungan individu mereka dan status kredit dalam kelompok.

5.  Anggota menyuruh penulis untuk membacakan catatan pertemuan pada hari itu juga sebelum mereka tanda tangan.

6.  Anggota kelompok memastikan bahwa buku selalu diperbaharui.

7.  Anggota memastikan bahwa penulis mempunyai semua perlengkapan penting untuk menulis buku seperti pensil, pena, penghapus, kertas, lembaran karbon, penjepit, perekat, stempel karet dan tinta stempel.

8.  Anggota kelompok memastikan bahwa pemeliharaan dan penyimpanan buku mereka tidak bercampur dengan buku penulis jika dia anggota kelompok.

 

AUDIT KEUANGAN DALAM KELOMPOK

Audit adalah pemeriksaan buku akunting secara sistematis, oleh orang di luar kelompok (bukan penulis atau anggota kelompok). Tujuan audit adalah untuk memeriksa kesalahan dan kelalaian dalam membuat perhitungan, untuk meralat adanya kesalahan, dan untuk pencegahan kesalahan di masa mendatang. Audit dibutuhkan baik untuk manfaat kelompok sendiri dan untuk membangun kredibilitas operasional kelompok kepada dunia luar.

Tujuan dari audit pembukuan keuangan kelompok antara lain adalah sebagai berikut:

1.   Meningkatkan akuntabilitas dan transparansi keuangannya.

2.  Menemukan dan meralat kesalahan dan kelalaian dalam menyusun pembukuan.

3.  Memperkuat keberadaan sistem akunting dalam kelompok.

4.  Menjelaskan pendapatan, pengeluaran, kekayaan dan pertanggungjawaban.

5.  Membangun kepercayaan dalam kelompok sebagai  sebuah lembaga yang mengarah ke berkesinambungan, pengakuan dan kredibilitas.

6.  Mengambil keputusan-keputusan anggaran dan pendanaan.

 

REFERENSI:

Juni Pranoto dan Wahyu Suprapti, 2006. Membangun Kerjasama Tim (Team Building). Lembaga Administrasi Negara – Republik Indonesia, Jakarta.

Santosa S., 2004. Dinamika Kelompok Edisi Revisi. Penerbit: Bumi Aksara, Jakarta.

Tim Pusbangluh, 2008. Modul Pembinaan dan Pengembangan Kelembagaan Penyuluhan Perikanan. Pusat Pengembangan Penyuluhan BPSDMKP, Jakarta.

 


Selasa, 12 Oktober 2021

 DINAMIKA KELOMPOK

 


 A.   Pengertian Dinamika Kelompok

Dinamika kelompok berasal dari kata dinamika dan kelompok. Dinamika berati interaksi atau interdependensi antara kelompok satu dengan yang lain, sedangkan Kelompok adalah kumpulan individu yang saling berinteraksi dan mempunyai tujuan bersama. Maka Dinamika Kelompok merupakan suatu kelompok yang terdiri dari dua atau lebih individu yang memiliki hubungan psikologis secara jelas antara anggota satu dengan yang lain dan berlangsung dalam situasi yang dialami.

Pada dasarnya sebuah dinamika sudah terjadi bahkan ketika kelompok tersebut sedang dalam proses pembentukan. Berikut ini digambarkan bagaimana proses dinamika terjadi dalam tahan pembentukan kelompok.

Pembentukan kelompok diawali dengan adanya perasaan atau persepsi yang sama dalam memenuhi kebutuhan. Setelah itu akan timbul motivasi untuk memenuhinya, sehingga ditentukanlah tujuan yang sama dan akhirnya interaksi yang terjadi akan  membentuk sebuah kelompok.

Pembentukan kelompok dilakukan dengan menentukan kedudukan masing-masing anggota (siapa yang menjadi ketua atau anggota). Interaksi yang terjadi suatu saat akan memunculkan perbedaan antara individu satu dengan lainnya sehingga timbul perpecahan (konflik).  Perpecahan yang terjadi bisanya bersifat sementara karena kesadaran arti pentingnya kelompok tersebut, sehingga anggota kelompok berusaha menyesuaikan diri demi kepentingan bersama. Akhirnya setelah terjadi penyesuaian, perubahan dalam kelompok mudah terjadi.

 

B.   Fungsi Dinamika Kelompok

Dinamika kelompok merupakan kebutuhan bagi setiap individu yang hidup dalam sebuah kelompok. Fungsi dari dinamika kelompok itu antara lain:

1.   Membentuk kerjasama saling menguntungkan dalam mengatasi persoalan hidup. (Bagaimanapun manusia tidak bisa hidup sendiri tanpa bantuan orang lain.)

2.  Memudahkan segala pekerjaan. (Banyak pekerjaan yang tidak dapat dilaksanakan tanpa bantuan orang lain)

3.  Mengatasi pekerjaan yang membutuhkan pemecahan masalah dan mengurangi beban pekerjaan yang terlalu besar sehingga seleseai lebih cepat, efektif dan efesian. (pekerjaan besar dibagi-bagi sesuai bagian kelompoknya masing-masing / sesuai keahlian)

4.  Menciptakan iklim demokratis dalam kehidupan masyarakat (setiap individu bisa memberikan masukan dan berinteraksi dan memiliki peran yang sama dalam masyarakat)

 

C.   Ciri-Ciri Kelompok Dinamis

Berikut ini adalah ciri-ciri kelompok yang dinamis:

1.   Interaksi : saling mempengaruhi  secara fisik /verbal, non verbal, dan emosional

2.  Orientasi pada pencapaian Tujuan

3.  Pembagian tugas & peranan yg rinci

4.  Taat azas pada Norma Kelompok yg berlaku

5.  Mementingkan Kelompok (Groupness) : in-group feeling, toleransi, solidaritas, saling menghargai

6.  Ethos Kelompok  (esprit de corp-jiwa korsa)

 

D.   Unsur-Unsur Dinamika Kelompok

Beberapa unsur dinamika kelompok diantaranya:

1. Tujuan Kelompok : yaitu gambaran  yang diharapkan anggota yang akan dicapai  oleh kelompok. Tujuan kelompok  harus  jelas  dan  diketahui  oleh  seluruh  anggota.Untuk mencapai tujuan kelompok tersebut diperlukan aktivitas bersama  oleh  para  anggota. 

 

2. Struktur Kelompok: Struktur  kelompok  adalah  bentuk  hubungan  antara  individu-individu  dalam  kelompok  sesuai  posisi  dan  peranan  masing -masing.  Struktur  kelompok  harus  sesuai/menduk ung tercapainya  tujuan  kelompok.  Yang  berhubungan  dengan struktur kelompok yaitu : 

1)  Struktur Komunikasi: Sistem  komunikasi  dalam  kelompok  harus  lancar  agar pesan  sampai  kepada  seluruh  anggota,  sehingga tidak  akan  menimbulkan  ketidakpuasan anggota (menyebabkan kelompok menjadi tidak kompak).

2) Struktur Tugas Atau Pengambilan Keputusan: Pembagian  tugas harus  merata  dengan  memperhatikan

kemampuan,  peranan,  dan  posisi  masing- masing  anggota. Dengan  demikian  seluruh  anggota  kelompok  ikut berpartisipasi  dan  terlibat,  sehingga  dinamika  kelompok semakin kuat. 

3) Struktur Kekuasaan atau Pengambilan Keputusan: Kedinamisan  kelompok  sangat  erat  kaitannya dengan  kecepatan pengambilan  keputusan  selain  harus  jelas  siapa  yang mengambil  keputusan  dan  ketidak  cepatan  (kelambatan) pengambilan  keputusan  menunjukkan  lemahnya  struktur kelompok

4) Sarana Terjadinya Interaksi: Interaksi  di  dalam  kelompok  sangat  diperlukan  sedangkan dalam  struktur  kelompok  harus  menjamin  kelancaran interaksi,  kelancaran interaksi memerlukan  sarana  (contoh ketersediaan  ruang pertemuan kelompok) dapat menjamin kelancaran interaksi antar anggota.

 

3. Fungsi Tugas : adalah  segala  kegiatan  yang  harus  dilakukan kelompok dalam rangka mencapai tujuan. Ini sebaiknya dilakukan  dengan  kondisi menyenangkan,sehingga dapat  menjamin  fungsi tugas  ini  dapat  terpenuhi.  Kriteria  terpenuhi atau tidaknya fungsi tugas ini ditandai dengan terdapatnya: 

1)  Fungsi memberi informasi

2) Fungsi koordinasi 

3) Fungsi memuaskan anggota 

4) Fungsi berinisiatif 

5) Fungsi mengajak untuk berpartisipasi

6) Fungsi menyelaraskan 

 

4. Mengembangkan dan Membina Kelompok : dimaksudkan sebagai  usaha  mempertahankan  kehidupan  kelompok. Kehidupan berkelompok dapat dilihat dari adanya kegiatan :

1)  Mengusahakan/mendorong agar semua anggota  kelompok ikut berpartisipasi dalam setiap kegiatan kelompok.  Dengan demikian  rasa  memiliki  kelompok  dari  para  anggotanya akan tinggi.

2) Tersedianya fasilitas 

3) Mengusahakan/mendorong  menumbuhkan  kegiatan,  agar para anggota bi sa ikut aktif berperan

4) Menciptakan  norma  kelompok.  Norma  kelompok  ini digunakan sebagai acuan anggota kelompok bertindak.

5) Mengusahakan  adanya  kesempatan  anggota  baru,  baik untuk menambah jumlah maupun mengganti anggota yang keluar 

6) Berjalannya  proses  sosialisasi.  Untuk  mensosialisasikan adanya  anggota  baru  adanya  norma  kelompok  adanya kesepakatan, dan sebagainya 

5. Kekompakan Kelompok: Kekompakan kelompok menunjukkan  tingkat rasa untuk tetap tinggal dalam kelompok,  hal  ini  dapat berupa : loyalitas,  rasa memiliki, rasa keterlibatan, dan keterikatan. Terdapat  enam  faktor  yang  mempengaruhi  kekompakan kelompok yaitu: 

1)  Kepemimpinan Kelompok; Kepemimpinan  kelompok  yang  melindungi,  menimbulkan rasa aman, dapat menetralisir setiap perbedaan.

2) Keanggotaan Kelompok; Anggota yang loyal dan tinggi rasa memiliki kelompok. 

3) Nilai Tujuan Kelompok; Makin  tinggi  apresiai  anggota  terhadap  tujuan  kelompok,kelompok semakin kompak.

4) Homogenitas Angota Kelompok; Setiap  anggota  tidak  menonjolkan  perbedaan  masing -masing, bahkan harus merasa sama, merasa satu. 

5) Keterpaduan Kegiatan Kelompok; Keterpaduan  anggota  kelompok di dalam mencapai tujuan sangatlah penting.

6) Jumlah Anggota Kelompok; Pada umumnya, bila jumlah anggota kelompok relatif kecil cenderung  lebih  mudah  kompak,  dibandingkan  dengan kelompok dengan jumlah anggota besar. 

 

6. Suasana Kelompok : adalah keadaan moral, sikap dan perasaan bersemangat  atau  apatis  yang  ada  dalam  kelompok. Suasana kelompok yang baik bila anggotanya merasa saling menerima,saling menghargai, saling memperc ayai dan bersahabat. Faktor - faktor yang mempengaruhi suasana kelompok diantaranya:

1)  hubungan  antar  anggota.  Hubungan  yang  mendukung adalah hubungan yang rukun, bersahabat, persaudaraan;

2) kebebasan berpartisipasi. Adanya kebebasan berpartisipasi,berkreasi  akan  men imbulkan  semangat  kerja  yang  tinggi; dan 

3) lingkungan fisik yang mendukung.

 

7. Tekananan pada Kelompok : Tekanan pada kelompok dimaksudkan adalah adanya tekanan-tekanan  dalam  kelompok  yang  dapat  menimbulkan ketegangan,  dengan  adanya  ketegangan  akan  timbul doronga n  untuk  mempertahankan  tujuan  kelompok.  Tekanan kelompok yan cermat, dan terukur akan dapat mendinamiskan kelompok, bila tidak justru akan berakibat sebaliknya.

 

8. Efektifitas Kelompok : adalah keberhasilan dalam melaksanakan tugas - tugas  kelompok  dalam  mencapai  tujuan.  Semakin banyak  tujuan  yang  dapat  dicapai,  semakin  banyak keberhasilan,  anggota  kelompok  akan  semakin  puas.  Bila anggota kelompok merasa puas kekompakan dan kedinamisan kelompok akan semakin kuat.

 


REFRENSI :

Razi F., 2011. Membangun Kelembagaan Pelaku Utama Perikanan yang Dinamis dan Mandiri. Pusat 

            Penyuluhan Kelautan dan Perikanan BPSDMKP, Jakarta.

Santosa S., 2004. Dinamika Kelompok Edisi Revisi.

            Penerbit: Bumi Aksara, Jakarta.

 

  MENGENAL IKAN SCORPION Mengingat permintaan ikan hias dari tahun ketahun terus meningkat, maka Ikan  Skorpion Volitan (Pterois ...